Mari berbicara
tentang langit yang mengering
dan asap yang membumi
di mana kaki kita berpijak
di pelosok timur saudara menjadi lawan
kabar siraman ibarat solar yang menjalar
nyawa bukanlah sebuah barang mahal
itu hanya sebuah wacana bergumpalan mahar
Mari merenung
saat mahasiswa mendengar suara dewa
membawa petuah dari tangan rakyat
gas airmata berperang atas nama keadilan
kaum terpilih duduk dan mendengar
audiensi publik seolah lampu suar
di tengah karang yang terlihat dalam kesuraman
haruskah?
bila tumbuh korban
bila lenyap nyawa
karena peran sang anarki?
Inilah bumi yang penuh keadilan!
Kain hitam bersorban airmata
mencela kata yang bersenandung riang
di tengah pilunya suara petani
dan kereta kencana yang melaju kencang