Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Seorang ibu rumah tangga yang ingin terus belajar indahnya Islam dan menebarkannya lewat goresan pena

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dzikir dan Ikhtiar

17 April 2022   23:42 Diperbarui: 18 April 2022   00:04 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: desaign pribadi

Mengingat itu lawan melupakan. Ingat lawan lupa, Allah SWT berfirman yang artinya:

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'ad :28). 

Ayat ini membuat kita mengingat bahwa jika memberi hati sepenuhnya pada Allah maka hati merasa tenang. Sebaliknya ketika kita melupakan Allah kesengsaraan hiduplah yang akan kita dapati. 

Namun, bagaimana cara mengingat Allah? Cukupkah menuliskannya di buku catatan, atau di kertas note kecil kemudian kita tempel di tempat-tempat tertentu, lemari es misalnya atau kaca rias misalnya? Atau menyebutkan berulangkali?

Menyebutnya berulang kali atau yang lazim disebut zikir tentulah boleh, dan sangat disarankan. Namun tidak ada artinya jika tidak disertai tindakan nyata. Allah SWT seringkali menggandengkan beriman dengan beramal salih, artinya keimanan itu baru bisa dilihat jika dibuktikan dengan praktik. 

Begitupun mengingat Allah SWT, baik kita saat susah, senang, berlebih atau kekurangan, semua disandarkan kepada apa yang diperintahkan dan dilarang Allah. Tak boleh seujung rambut pun menyelisihi. Itulah makna mengingat, yaitu dengan taat, tunduk patuh dan terikat dengan aturan Allah swt. 

Tentu tidak mudah, mengaitkan perbuatan dengan keimanan tentu butuh pembiasaan agar terus bisa sejalan. Namun, sesuatu yang tak mudah itulah yang dihitung Allah, disitulah letak titik kritis apakah akan lanjut atau putus di tengah jalan. Cara agar kita bisa istikamah pertama, ingatlah bahwa Allah SWT lah yang memerintahkan kita untuk terus berpegang teguh dengan syariat. Dialah Tuhan manusia, Raja manusia dan sesembahan manusia. 

Artinya kita makhluk dan Allah Sang Khalik, pencipta segala sesuatu sekaligus pengatur .Tak ada kejadian apapun yang terjadi tanpa sepengetahuan Allah, sehelai daun mengering, layu, gugur dari dahannya pun seizin Allah swt. Maka, menjadikan diri sendiri sebagai pembuat aturan yang menyelesaikan persoalan umat dan meninggalkan aturan Allah adalah bentuk penghinaan. Tak salah jika Allah menjanjikan bagi manusia ini azab yang pedih. 

Intinya arus selalu ingat kedudukan kita di hadapan Allah SWT. Bukankah jelas jika siapa saja yang punya kewenangan akan banyak benefitnya. Namun sayang jika kepercayaan hilang, maka, azabnya akan ditimpakan.

Kedua, ingatlah kematian, dia sebaik-baik penghancur kenikmatan dunia. Maka, berbenahlah selagi ada waktu, Ramadan tahun ini semoga bulan di atas istimewa, karena kita pun mengadakan totalitas amal salih. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun