Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Seorang ibu rumah tangga yang ingin terus belajar indahnya Islam dan menebarkannya lewat goresan pena

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kesulitan untuk Naik Derajat

15 April 2022   23:16 Diperbarui: 15 April 2022   23:16 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Desain Pribadi

"Kamu kan bukan aku, mana bisa merasakan yang aku rasakan". Pernahkah mendengar kalimat itu terlontar dari lisan orang terdekat kita? Bagaimana harus menyikapinya? Marah, sedih, kecewa atau kasihan? Sejujurnya diawal mendengarnya, saya sendiri tak mengharap mendengarnya. 

Jelas saja saya bukan dirinya, demikian pula dirinya bukan saya. Meski sama manusianya, persoalan kita berbeda, tak mungkin bisa disamakan bagaimanapun caranya. Kita tinggal di lingkungan yang berbeda, pola asuh yang berbeda dan tentu penyikapan yang berbeda pula. Namun Islam datang menjembatani perbedaan itu, dengan mewajibkan setiap orang menjadikan syariat sebagai standar perbuatan dan keimanan kepada Allah dan Rasulnya sebagai pondasi. 

  Allah SWT berfirman 

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (QS Al Baqarah:286). Ayat ini mengandung kunci dari keadaan setiap orang, sehingga tak harus keluar kata-kata kamu bukan aku. Namun, segala cobaan adalah ujian dari Allah SWT, yang kadarnya tergantung Allah sedang tujuannya membuat kita lebih kuat lagi dari sebelumnya. 

Setiap ujian, sudah diukur Allah bahwa kita sanggup. Jika Allah saja yakin, namun kita tidak lantas siapakah kita, sehingga bisa lebih tahu daripada Allah? Mari berpikir rasional, bukan kita tak sanggup keluar dari persoalan, tapi kitanya belum move on, belum menggunakan segenap potensi yang ada untuk bergerak. 

Bukan kemudian menghindar, menunda mencari solusi, sebab, hidup ini memang berisi persoalan. Lepas dari persoalan yang satu pasti akan bertemu dengan persoalan yang lain. "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Qs Al-Ankabut ayat 2-3). 

Perhatikan ayat di atas, ternyata memang ujian itu akan terus ada, terutama jika kita mengaku sebagai orang beriman. Ujiannya akan lebih banyak, sebab keimanan menuntut amal salih, mana ada amal salih biasa-biasa saja? Mudah dikerjakan dan tak perlu upaya yang keras? Anda bermimpi jika yakin dengan pemahaman itu. 

Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu,

"Jalan yang lurus, yaitu jalan yang ditinggalkan Rasulullah untuk kami" (Atsar shahih, dikeluarkan Ath Thabari dan yang lainnya). Artinya memang tak ada jalan lain, untuk menjalankan amal salih, kecuali dengan jalan yang sama yang ditempuh para sahabat dan pengikut Rasulullah yaitu Alquran dan As Sunah. 

Allah menimpakan kesulitan tak hendak membuat kita kesulitan, namun justru memastikan kita adalah orang yang tepat untuk memasuki JannahNya. Maka, jika tetap ingin menggunakan kata-kata," Kamu bukan aku" kita terapkan pada bagaimana komitmen kita saja, seberapa ketat kita konsisten menjalani target kita. Aku dengan targetku dan kamu pun demikian. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun