Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Adakah yang Mengambil Pelajaran?

9 Mei 2021   23:17 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:18 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: desain pribadi/ Pixellab

Dari dulu hingga sekarang pasti masih banyak yang bilang kalau pelajaran matematika, Fisika, Kimia, Akuntasi adalah pelajaran yang sulit. Bahkan bagi sebagian orang menjadi momok. Kecuali bagi mereka yang suka dan rajin berlatih, sedang bagi yang sejak awal sudah tak suka bahkan menaruh" curiga" pastilah tersiksa untuk mempelajarinya, meskipun sudah ratusan rumus praktis dan termudah dipelajarinya. 

Demikian pula Alquran, memang tak layak disamakan dengan tumpukan buku mata pelajaran ataupun diktat perkuliahan. Namun ketika kita tak tahu manfaatnya maka kita bersikap menyepelekan. Namun coba perhatikan dalam ayat berikut, 

"Dan sungguh,  telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" ( QS Al-Qamr 54: 22).

Allah "menyamakan" Alquran sebagai sebuah pelajaran. Itupun manusia masih enggan mempelajarinya. Padahal telah dimudahkan. Menurut tafsir Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia ayat diatas ada jaminan Allah dengan kalimat "sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur`n" yaitu untuk diingat dan diambil pelajarannya, maka adakah orang yang mengambil petuah dari pelajaran dan nasihat yang ada di dalamnya?

Alquran mudah dibaca, ditafsirkan, dipelajari bahkan diamalkan. Sebegitu mudahnya namun banyak yang menyepelekan, bahkan hanya mengambil sebagian amalan saja, misal membaca dan menghafalnya saja. Dari ustaz Fatih Karim dalam Acara Bincang Mesra yang diadakan oleh Narasipost.com, Sabtu, 8 Mei 2021 mengatakan bahwa Alquran kini hanya sekadar wacana, terbukti dari agenda yang diadakan berkaitan dengan Alquran, seperti MTQ (Musabaqoh Tilawatil Alquran), hafiz cilik, dai cilik dan lain sebagainya.

Bahkan sikap kaum Muslim " Mahjura". Mahjura, berasal dari akar kata: hajara-yahjuru-hajran/hijran, artinya meninggalkan. isim maf'ul (kata penunjuk objek) nya menjadi mahjur, sehingga mahjura berarti yang ditinggalkan atau tak terpakai, tak digunakan lagi. (Kamus Al-Munawwir, hal. 1590-1591). Astaghfirullah, dari 250 juta penduduk Indonesia hampir 70 % buta baca Alquran. Bagaimana bisa menerapkan Islam?

Maka, benarlah jika kesempitan hidup tak pernah absen menghampiri kita. Bencana, wabah dan krisis silih berganti dan kita tak mengambil pelajaran darinya. Dari kalimat-kalimat Allah SWT yang agung yang ditampakkan pasukan Allah SWT. Sebab kita memilih menjadi sekular. Menjadikan Alquran ada di punggung kita, bukan di depan sebagai pemimpin.

Kitakah kelompok Mahjura itu? Yang mengamalkan Alquran hanya dibaca dan dihafalkan? Bagaimana pnerapannya? Padahal, Rasulullah saja diperintahkan untuk menerapkan isi Alquran, apalagi kita, pengikutnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun