Mohon tunggu...
Humaniora

Menanamkan Perilaku Antikorupsi pada Anak

20 Januari 2019   15:21 Diperbarui: 20 Januari 2019   15:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu bentuk pengasuhan yang kini sering diabaikan yakni memberi perhatian pada tiap kewajiban yang dibebankan ke anak. Apalagi kalau tidak mampu mengerti kondisi anak. Maka ia akan melakukan kebohongan-kebohongan kecil yang kemudian memicu kebohongan besar.

Misalnya, mengenai kewajiban untuk belajar. Orang tua perlu meluangkan waktu menunggui anak untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga tidak ada celah untuk bohong. Selain itu, anak perlu dilatih untuk dapat dipercaya.

Misalnya, diminta beli sesuatu di warung. Jika ia tidak mengembalikan uang sisa, tegur. Bukan masalah nominal uangnya, tapi melatih anak agar dapat jujur.

Saya sering menjumpai kasus anak berperangai tidak jujur karena desakan orang tua yang tidak mampu memahami anak. Apalagi di tengah sistem pendidikan saat ini yang membebankan jam belajar ke murid terlalu lama. Idealnya anak itu maksimal 8 jam. Selebihnya akan membuat mereka stres.

Tidak kalah penting pula, melaporkan praktik-praktik korupsi yang ada di sekolah. Kalau ada pungli, laporkan. Jangan dibiarkan. Sudah menguras uang, lari ke kantong-kantong oknum yang tidak punya hak pula. Sekolah tidak boleh mewajibkan sumbangan. Itu melanggar hukum dan bisa kena sanksi.

Selain itu, keluarga perlu menerapkan transparansi dalam keuangan. Anak dipahamkan mengenai sumber keuangan dan bagaimana alokasinya. Selain mengajarkan anak akan kerja keras, ia juga belajar untuk mengelola keuangan secara jujur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun