Mohon tunggu...
Jeki Francisko
Jeki Francisko Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNISA jogja

Assalamualaikum teman-teman semuanya perkenalkan nama saya Jekki Reski Prandani. saya lahir di Riau pada tanggal 19 September tahun 2001 dan saya berkuliah di univesitas AisyiyahYogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Potensi Wisata Samudera Awan Riau di Puncak Bukit Suligi

22 Januari 2021   12:56 Diperbarui: 22 Januari 2021   12:58 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hutan lindung Bukit Suligi berada di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Provinsi Riau menetapkannya sebagai kawasan destinasi wisata baru dan dirancang bagi wisawatan minat khusus. Yakni, mereka yang siap melintasi jalan menanjak, menerabas semak belukar, dan perkebunan karet.

Area perbukitan hutan tropis Bukit Suligi menarik bagi sejumlah pecinta alam yang hobi berpetualang. Pekikan Siamang dan suara hewan hutan yang bersahutan, sejuknya udara perbukitan, akan mendampingi perjalanan mereka. Inilah wajah baru Wisata Riau yang tengah naik daun.

Di ujung perjalanan, para pendaki tentu berharap dapat memandang awan dari Puncak Aliantan, puncak bukit yang berada pada ketinggian 812 meter dari permukaan laut itu. Warga sering menyebutnya samudera awan.

Butuh tenaga prima untuk mencapai puncak bukit. Lintasan yang dilalui terus menanjak. Waktu tempuhnya lebih kurang dua jam perjalanan. Pendakian disarankan dimulai pada sore hari, menginap, dan lalu menikmati hamparan awan keesokan harinya. Karena, Fenomena samudera awan hanya terjadi pada pagi hari.

Tak perlu khawatir kemalaman di perjalanan. Pada pertengahan bukit terdapat area yang cukup datar, tempat yang bisa dipakai berkemah.

Pendaki bisa melanjutkan perjalanan menjelang matahari terbit, perjalanan. Kali ini perjalanan cukup menantang, karena menempuh medan dengan kemiringan 85 derajat. Bahkan di rute ini dibutuhkan bantuan seutas tali. Ini memang tantangan terberat untuk mencapai puncak.

Dan itu sebanding. Begitu tiba dipuncak tertinggi, terhidanglah panorama menakjubkan itu. Serakan awan bagai kipas halus tersuguhkan sejauh mata memandang. Menikmati ini, kelelahan akibat perjalanan terbayar sudah.

Selama pendakian, pengunjung terus didampingi komunitas The Care Taker, pendamping khusus wisatawan ke Puncak Aliantan.

Wisata alam puncak Aliantan mulai diperkenalkan sejak 2016. Pemuda setempat bersama aparatur desa mengeksplorasi kawasan perbukitan. Mereka berupaya menggarap potensi wisata, dan membentuk komunitas sadar wisata The Care Taker.

Sejak itu, puncak Aliantan dengan samudera awannya tersebar luas di media sosial. Menularkan pada masyarakat Riau untuk mencobanya. Saat ini tercatat sudah ada 2000 pengunjung ke puncak Aliantan

Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman mengapresiasi upaya memajukan potensi wisata Bukit Suligi. Fahmizal mendukung Puncak Aliantan sebagai destinasi wisata baru di Riau. Selain keindahan alam, kata dia, warga Desa Aliantan dikenal ramah pada pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun