[caption id="attachment_126433" align="aligncenter" width="487" caption="lelah bekerja. (ilustrasi: Google)"][/caption]
Di dunia ini manusia merupakan makhluk ciptaan-NYA yang paling sempurna, karena dibekali oleh sang Pencipta dua Potensi tambahan dibandingkan makhluk-makluk Lain. dua potensi tambahan itu seperti yang telah menjadi rahasia umum adalah Potensi Akal sebagai penyempurna Fikiran manusia, dan tentunya manusia dibekali potensi hati nurani sebagai Filter untuk membedakan sesuatu yang Baik atau Buruk. dua potensi ini menjadi penguat sempurnanya makhluk Tuhan yang bernama Manusia. Berbekal tambahan dua potensi itu, selain potensi fisik membuat manusia banyak cara atau jalan dalam mempertahankan hidupnya di dunia ini. salah satu jalan nya adalah melalui Bekerja.
Secara Terminologi defisi Bekerja adalah Aktivitas yang menjadi sarana bagi Manusia untuk menciptakan dan menegaskan eksistensi diri agar lebih berarti. Bahkan dalam salah agama Islam Bekerja langsung diperintahkan Allah semenjak nabi Adam, A.S hingga nabi terakhir Nabi Muhammad S.A.W. Ini terbukti dalam firman-firman Allah banyak yang menyinggung Bekerja. diantaranya adalah: Q.S. A'raf: 10, Q.S. Al-Jum'ah: 10, Q.S.Al-Muzzammil: 20. namun, didalam menjalani bekerjanya sehari-hari manusia kerap mendapati berbagai masalah-masalah yang mungkin saja dapat menjadi penghambat atau kendala dalam meng-optimalkan usaha kerja manusia. diantara banyaknya masalah-masalah yang merintangi usaha bekerja manusia, diantaranya masalah tersbut adalah BurnOut. masalah ini kerap tidak disadari oleh manusia karena memang bersifat abu-abu. untuk itu di Tulisan ini, penulis ingin mencoba membagi ilmu seputar BurnOut ini.
*Definisi (teori) BurnOut:
Sebelum membahas BurnOut lebih dalam mari kita mengetahui BurnOut pendapat para tokoh atau ahlinya. karena itu, dalam Tulisan ini penulis menuliskan dua pendapat tokoh mengenai fenomena BurnOut. menurut Ayala Pines & Elliot Aronson, BurnOut merupakan kondisi emosional di mana seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan yang meningkat. Namun, secara singkat mereka mendefinisikan burnout sebagai bentuk kelelahan secara fisik, mental dan emosional, meskipun intensitas, durasi, frekuensi serta konsekuensinya beragam. sedangkan Bakker, Schaufeli, Sixma dan Bosveld menjabarkan BurnOut sebagai suatu bentuk reaksi dari stress kerja yang spesifik pada orang-orang yang bekerja dalam bidang pelayanan sosial, sebagai hasil dari tuntutan emosional dalam hubungan antara karyawan dan orang-orang yang harus dilayani. Melihat dua pendapat ini kita dapat menyimpulkan BurnOut merupakan bentuk kelelahan fisik dan mental ketika terjadi tuntutan emosional hubungan antar orang-orang disekitar lingkungan kerja. karena, berbau mental serangan BurnOut ini masih dianggap abu-abu sehingga masih kerap kita sepelekan. Namun sesungguhnya serangan ini dapat melunglaikan fisik manusia yang pada akhirnya manusia tidak dapat mendapat hasil optimal dalam usaha kerjanya.
*Gejala-gejala BurnOut
Setelah kita mengetahui Arti BurnOut secara terotitis, Semoga kita tidak lagi menyepelekan serangan BurnOut. Agar lebih mendalam mari kita melihat faktor-faktor yang menjadi Gejala-Gejala yang mempermudah manusia diserang oleh BurnOut. Menurut Cherniss merinci gejala burnout ke dalam 27 gejala, yaitu: 1) Resistensi kerja yang tinggi untuk pergi kerja setiap hari,
2) cepat marah dan sering kesal,
3) terdapat perasaan gagal dalam diri,
4) rasa bersalah dan menyalahkan,
5) keengganan dan ketidak berdayaan,