Mohon tunggu...
Irsan Husain
Irsan Husain Mohon Tunggu... Editor - Jejak Jemari Institute (Lembaga Training dan Manajemen Sekolah)

Direktur Jejak Jemari Institute (Lembaga Training dan Manajemen Sekolah) Pembina Yayasan Haifa Montessori Indonesia, Organizer di LEADS (Labor Education And Development Syndicate)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisnis Cerita

21 September 2021   09:01 Diperbarui: 21 September 2021   09:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda punya cerita? Tentu kita semua punya cerita. Maka ceritakan lah. Sampaikan, dengan senyaman mungkin. Dengan bercerita langsung, lewat tulisan, membuat gambar, foto, jurnal. Ceritakan apa yang ingin ceritakan.

Bercerita adalah watak dasar manusia. Siapapun ingin bercerita, walau dengan kadar yang berbeda dari tiap orang. Bahkan tempat yang paling strategis di dunia seperti Pentagon pun tidak lepas dari susasana saling bergosip. Manusia memiliki ego, ingin didengar dan ingin mendengar.

Bahkan hari ini, bercerita adalah bagian dari bisnis. Bisnis bercerita, atau bercerita di dalam bisnis. Industri pertelevisian, radio, koran, website, adalah ranah tempat orang bercerita dan mencari cerita. Dikemas dengan topik dan tema. Bahkan humor pun hari ini dikemas dengan cerita. Stand Up Comedy adalah ruang bercerita yang membuat banyak orang bisa tertawa.

Naluri bercerita itu menyehatkan. Bahkan metodologi psikolog dalam menghadapi pasien nya adalah dengan bercerita. Mendengarkan apa yang diceritakan pasiennya. Disanalah seorang psikolog mengobservasi jalan pikiran seseorang yang datang padanya untuk disembuhkan.

Di dunia pendidikan karakter, atau di sekolah-sekolah berkarakter, bercerita dalam jurnal dijadikan pembiasaan pada siswa nya. Anak dibiasakan untuk membuat jurnal setiap pekan bahkan mungkin setiap hari. Karena dinamika yang dihadapi oleh siswa setiap harinya sangat bervariasi. Ini cukup membantu, membuat anak lebih sehat secara mental.

Dinamika keseharian membuat anak/siswa lebih tegang, dengan menuliskannya di dalam sebuah jurnal, anak dapat memahami sebenarnya apa yang terjadi. Apa yang menjadi persoalan inti dari yang mereka hadapi. Otomatis ini akan membawa anak menjadi problem solver bagi persoalan yang dihadapinya.

Menulis, dapat menjadi self healing bagi kita semua. Bahkan menulis di kompasiana ini sangat membantu kita semua untuk menjadi pribadi-pribadi yang bahagia. Menulis, menumpahkan apa yang kita rasa dan pikirkan. Menulislah, agar kita sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun