Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akan ke Mana Pendidikan Nasional?

9 November 2019   14:03 Diperbarui: 9 November 2019   14:27 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yang menarik  setelah pelantikan persiden dan wakil persiden adalah menunggu gebrakan visi misi persiden melalui mentri-mentrinya. Tetapi tidak jarang juga menimbulkan kekawatrian, salah satunya adalah persoalan pendidikan. Persoalan ini menjadi hal yang paling banyak mendapat sorotan.

Ketika mentri pendidikan yang baru dilantik maka orang-orang akan bertanya kurikulum ganti lagi? Setiap ganti mentri pasti ada aja kebijakan yang harus berubah. Salah satu yang paling kursial pergantian kurikulum. Memang kurikulum harus mengikut zaman yang terus berubah, hal yang wajar.

Ketika mentri Nadiem dilantik, orang-orang seperti bersepakat dengan pertanyaan yang sama kurikulum seperti apa yang hendak dibuatnya? Jelas orang pasti telah membuat standar, menerka-nerka kurikulumnya akan berorientasi pada teknologi seperti basicnya.

Terlepas mau seperti apa nanti kurikulum yang akan dibuat dan diterapkan. Kita harus kembali melihat apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari pendidikan Nasional kita. Seperti yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga apapun kurikulum atau metodenya yang penting ketercapaian tujuan pendidikan itu sendiri.

Di sinilah justru letak peroalannya. Dengan metode sepertiapakah? supaya pendidikan Nasional kita bisa tercapai tujuannya. Tentu kita harus melihat luasnya geografis Indonesia dengan keragaman budaya dan lain sebainya. Sudah berapa kali pendidikan Nasional kita berganti kurikulum, tetapi persoalan demi persoalan dunia pendidikan tidak kunjung teratasi. Seolah menjadi benang kusut yang sulit dicari titik temunya.

Kita sebagai rakyat pasti menginginkan perubahan yang baik. Ditengah tidak kepastian global terjangan perubahan yang begitu cepat. Pendidikan juga dituntut untuk bisa cepat beradaptasi dengan itu semua.

Harpan selalu ada. Tentau kita berharap kepada pemerintahan ini untuk benar-benar serius menangani perosalan pendidikan, bukan hanya kurikulum tetapi akses pendidikan, fasilitas, guru semua harus menjadi pioritas. Bagaimanapun generasi masa depanlah yang akan merasakan dampak dari pendidikan yang hari ini didapatkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun