Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas Kehendak Tuhan, Sampai Mana?

8 November 2019   00:17 Diperbarui: 8 November 2019   00:31 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dua pelajar sedang duduk-duduk di teras asrama. Ada kopi hitam tersaji menemani katim dan Dulkemid.

Cak, sampen tau ndak tentang filsafat ketuhanan? Jadi sebenarnya hidup kita ini seperti wayang bergerak,berdiri, duduk itu karena kehendak tuhan. Kata Katim

loh, mosok si sampean gak mikir mau ngapain gitu? jawab Dulkemid disampingnya.

Tiba-tiba adzan Magrib berkumandang dari masjid tak jauh dari asrama.
wayahe mahriban, kata dulkemid.
Wong dewek kayak gini aja kehendak Tuhan kok, ra solat juga kehendak tuhan toh? wis lanjut ngopi dulu. kamid menjawab.
oh ia, yo wis jorna selesaikan dulu ngopinya. Kata dulkemid

Saat keduanya sedang menikmati kopi, tiba-tiba Kiyai lewat hendak Solat Magrib.
melihat muridnya sedang duduk-duduk seperti tidak menghiraukan suara Adzan lantas kiyai menyuruhnya untuk mengerjakan solat.

kamid menjawab, mohon maaf kiyai, kulo niki sedang menjalankan kehendak Tuhan kok.
kehendak tuhan? kiyai heren.


segala sesuatu di dunia inikan karena kehendak Tuhan. Dulkemid menambahi.
kulo ngopi niki karena kendak tuhan kan kiyai?

owalah bocah semprul, budal solat!!


mengetahui kiyai marah mereka berdua bergegas berdiri dan menuju Mushola
saat berjalan cepat-cepat itu dulkemid bilang, emang kiyai sudah Tuhan kok kita mau digerakan kiyai untuk solat?
katim menjawab, kan kiyai sudah pegang kunci jawaban untuk ketemu Tuhan.
dan keduanya tetap berjalan untuk menyembah Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun