Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menang? Menyingkirlah, Bila Perlu!

20 Januari 2022   06:39 Diperbarui: 20 Januari 2022   06:42 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rm. Yustus Nipu, Pr
Kamis, 19 Januari 2022

Pekan Biasa II

1Sam. 18:6-9;19:1-7

Markus 3:7-12


Sahabat-sahabatku ...

Setiap kita pasti punya saja persoalan yang dihadapi. Kita juga punya cara tersendiri dalam menghadapi setiap persoalan. Ada yang tidak tenang dan diliputi kegelisahan yang sangat mendalam tatkala menghadapi sebuah persoalan dalam hidup. Ada yang ketika menghadapi suatu persoalan maunya langsung diselesaikan; GPL (gak pake lama) apa pun resiko atau konsekuensinya.

Melalui injil-Nya Yesus mengajarkan kita suatu cara yang berbeda dalam menghadapi sebuah persoalan atau masalah. Bahwa terkadang dalam menghadapi sebuah persoalan yang pelik, menyingkir adalah pilihan yang terbaik atau pilihan yang tepat. 

Dengan menyingkir bukan berarti kita kalah sebelum bertanding, atau takut, atau tidak punya nyali untuk menyelesaikan persoalan, atau lari dari kenyataan, dsb. 

Namun dengan menyingkir sementara kita bisa menyusun strategi, sedikit mengambil energi/kekuatan untuk menyelesaikan persoalan tersebut atau bahkan lebih dahulu menyelesaikan hal lain sebelum persoalan tersebut diselesaikan. Bahwasannya tidak setiap persoalan harus serta-merta diselesaikan. Ada waktu yang tepat untuk menyelesaikan setiap persoalan.

Sikap inilah yang ditunjukan oleh Yesus ketika Ia berada dalam situasi darurat, situasi konflik karena menyembuhkan orang sakit pada hari sabat. Bagi orang Farisi menyembuhkan orang pada hari sabat adalah kesalahan fatal yang tidak bisa ditolerir. Yesus tahu bahwa ada persoalan karena tindakan-Nya menyembuhkan orang pada hari sabat. 

Karena itu, Ia lebih memilih untuk menyingkir. Ia menyingkir bukan karena tidak bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi, atau takut orang-orang Farisi. Ia justru menyingkir karena 'saatnya belum tiba'. 

Masih ada banyak hal yang harus Ia kerjakan dan Ia katakan sebelum tiba waktunya konflik berakhir. Bahwa saatnya akan tiba. Namun bukan sekarang! Saat yang tepat itulah Ia akan dimuliakan meski melalui penderitaan yang hebat; melalui jalan salib.

Sahabat-sahabatku ...

Kita juga dapat menimba inspirasi dari sikap Yesus ini. terhadap setiap persoalan kita perlu bijaksana dalam menghadapinya. Menyingkirlah, bila perlu! Sambil menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikannya. 

Karena ketika saat itu tiba, kita sudah menjadi pribadi yang berbeda dalam menyelesaikan persoalan yang sama. Bahkan kita lebih siap menerima konsekuensi atau resiko yang muncul dari persoalan tersebut. Itulah kemenangan yang sesungguhnya! Tetap tenang, fokus, dan jangan gegabah. Menyingkirlah, bila perlu!

Sahabat-sahabatku ...

Tetaplah melayani dengan sepenuh hati.

Tuhan memberkati kita. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD selalu menyertai.

Rm. Yustus Nipu, Pr  (Pastor Pembantu Paroki St. Laurensius Wemasa-Keuskupan Atambua)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun