Dua Faktor Utama Kekalahan AC Milan

Ac Milan kembali menelan pil pahit dalam lanjutan babak penyisihan Liga Champions dini hari tadi. Bermain di hadapan pendukung sendiri, AC Milan dipermalukan dengan skor 1-2 oleh sang tamu Atletico Madrid. 

Sempat unggul lewat gol Rafael Leao pada menit 20 babak pertama, AC Milan harus keluar lapangan dengan kepala tertunduk lantaran dua gol tim tamu pada babak kedua. Masing-masing oleh Griezman dan Luiz Suares.

Kekalahan ini membuat peraih tujuh piala Kuping besar harus berada pada posisi buncit Group B dengan perolehan poin 0 dari dua pertandingan. Tentu ini membuat tim asal kota Milan ini memiliki peluang kecil untuk lolos ke babak selanjutnya. 

Peluang itu hanya mungkin bila dalam pertandingan selanjutnya AC Milan meraup semua kemenangan dengan catatan Atletico Madrid dan FC Porto mengalami kekalahan.

Ada dua hal yang menjadi faktor kekalahan AC Milan pada pertandingan dini hari tadi. 

Pertama adalah dikartu merahnya Kessie. Bermain dengan sepuluh pemain sejak babak pertama membuat Ac Milan ditekan habis-habisan oleh tim lawan. Pilihan untuk bertahan menjadi solusi yang mungkin. 

Pioli memasukan Tonali untuk menjaga lini tengah sekaligus untuk membantu pertahanan. Hal ini berbuah manis hingga babak pertama usai, Milan tetap unggul. 

Memasuki babak kedua, tekanan dari tim tamu tak kendor dan pilihan untuk bertahan menjadi pilihan utama Rossoneri. Beberapa penyelamatan gemilang dilakukan Maignan. 

Namun  akhirnya usaha tim tamu berbuah gol setelah Griezman menjebloskan si kulit bundar ke dalam gawang Maignan, lewat tendangan volinya pada menit 84. 

Permainan pun Milan makin tak berkembang lantaran kekurangan konsentrasi dan stamina karena kekurangan  jumlah pemain. Lagi-lagi Atletico Madrid menambah pundi-pundi gol lewat titik putih oleh Luiz Suarez setelah sang pengadil lapangan menilai terjadi handsball pada Kalulu di menit 90+6

Kedua adalah faktor kepemimpinan wasit yang dinilai tidak profesional. Setelah pertandingan selesai, Pioli dan beberapa pemain AC Milan menyerbu sang wasit dan sempat berbicara dengan wasit dan menunjukan nada dan gerak protes. 

Hal ini terkait dengan pinalti yang diberikan kepada Atletico dinilai kontroversial. Walaupun dalam keadaan bingung dan diprotes saat itu, sang wasit asal Turki Cuneyt Cakir, tidak memanfaatkan teknologi VAR untuk memastikan kebenaran keputusannya. 

Padahal sebelum menyentuh tangan Kalulu, bola terlebih dahulu menyentuh tangan Lemar, pemain Atletico Madrid. 

Alhasil, pinalti ini dinilai merugikan AC Milan. Atas keputusan kontroversial ini, sang wasit pun mendapat berbagai kritikan dan komentar. Menurut rumor, kritikan juga diberikan oleh Fabio Capello yang pernah melatih AC Milan

Inilah dua faktor yang dinilai membuat Ac Milan mengalami kekalahan di kandangnya sendiri. Suatu hasil yang mengecewakan. 

Namun faktor-faktor di atas tak bisa mengubah kenyataan yang telah ada. Satu-satunya jalan sekarang adalah mengevaluasi permainan tim baik secara pribadi terhadap para pemain maupun secara kerja sama tim. 

Tujuannya untuk menatap pertandingan yang akan datang baik di level liga lokal maupun level Liga Champions. 

Selain itu, kepemimpinan wasit harus menjadi perhatian dari penyelenggara turnamen ini supaya bertindak secara profesional dan memanfaatkan segala teknologi yang ada dengan jujur dan baik.