Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Sahabat Bagi Semua Orang"; Perayaan Syukur 40 Tahun Hidup Membiara Sr. Josephin Solon, SJMJ

22 September 2021   17:45 Diperbarui: 22 September 2021   19:35 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seon, 21 September 2021

Pilihan hidup menjadi seorang biarawan-biarawati (Tri Kaul Suci) merupakan suatu anugerah Tuhan yang indah dan mempesona. Indah karena di dalamnya terkandung misteri yang tak pernah usai untuk dipahami. Mempesona karena merupakan daya atau kekuatan yang menarik setiap pribadi yang dipanggil secara khusus  untuk terus menyelami misteri itu.

Selasa, 21 September 2021 adalah hari yang istimewa bagi Sr. Josephin Solon, SJMJ. Ia boleh diperkenankan Tuhan merayakan 40 tahun hidup membiara. Sebagai ungkapan syukur atas Rahmat Tuhan yang luar biasa ini, maka dipersembahkan Misa Syukur bersama di Gereja Seon. Misa Syukur ini dipimpin oleh Rm. Aloysius Kosat, Pr, selaku Pastor paroki Kristus Raja Seon sebagai celebran utama. Hadir sebagai conselebran Rm. Jefriston Ndun, Pr (Pastor Pembantu Paroki Seon)  dan Rm. John Seran, Pr (Pastor Pembantu Paroki Naesleu-Kefa).

Dalam kotbahnya, Rm. Jeff Ndun mengajak peserta perayaan yang hadir untuk tetap menjaga persaudaraan dan kesatuan iman dengan menghayati spiritualitas pengampunan dan bukan saling menghakimi. Sebab pada dasarnya setiap orang adalah pendosa. 

Lebih lanjut ia katakan bahwa Sr. Josephin yang merayakan 40 tahun hidup membiara pun adalah seorang pendosa yang dipanggil Tuhan. "Kita semua adalah pendosa yang dipanggil seperti St. Matius, Rasul dan Penulis Injil yang pestanya kita rayakan pada hari ini. Karena itu tugas kita adalah bukan mencari pembenaran atas nama kesucian melainkan tetap saling menolong di dalam kasih dan kerahiman Tuhan sendiri," kata Rm. Jeff Ndun, Pr. Imam yang ditahbiskan pada tahun 2019 ini juga mengatakan bahwa untuk menjadi sahabat semua orang, maka orang harus mampu berjalan ke luar untuk masuk dalam perjumpaan. "Persahabatan menjadikan orang sungguh diperkaya oleh kenyataan, sedangkan orang yang egois atau mementingkan diri sendiri ia tetap miskin karena ia berpikir ia sudah kaya," kata Rm. Jeff.

Setelah Berkat Penutup, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Dalam sambutannya, Gaspar Ulu selaku Ketua DPP Paroki Kristus Raja Seon mewakili seluruh umat Paroki Seon mengucapkan selamat dan proficiat kepada Sr. Josephin yang merayakan panca windu hidup membiara. Sedangkan Sr. Josephin sendiri dalam sambutannya menjelaskan tema Misa Syukur "Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang". 

Tema ini sekaligus menjadi motto dari Sr. Josephin. Menjadi sahabat bagi semua orang, bagi Sr. Josephin menegaskan bahwa tidak ada batasan, sekat atau penghalang apa pun ketika kita hendak membangun relasi dengan siapa pun. Dengan kata lain, setiap orang siap untuk membuka diri dan menerima siapa saja tanpa memandang latar belakang orang tersebut. 

Motto ini ia pilih karena terinspirasi dari pernyataan Yesus dalam Injil Yohanes 15:14-15, "Kamu adalah sahabat-Ku...". Ia juga mengatakan bahwa dalam menjalani hidup membiara selama 40 tahun, ia mengalami jatuh bangun, ada suka dan duka tetapi hanya berkat berkat Tuhan dan bantuan semua orang,  ia mampu menjalani dengan baik hingga saat ini. 

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa sebenarnya perayaan syukur ini disatukan atau digabungkan dengan beberapa temannya di Jawa namun karena pandemi covid maka dibatalkan. Suster yang sudah berkarya selama dua tahun di Paroki Seon ini juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama ini.  

Sedangkan Rm. Alo Kosat, Pr selaku Pastor Paroki mengatakan bahwa 40 tahun hidup membiara adalah Rahmat Tuhan yang luar biasa. Karena itu perlu disyukuri. Maka Misa Syukur yang awalnya direncanakan hanya dilakukan terbatas dengan komunitas susteran JMJ saja, diubah oleh beliau untuk menghadirkan beberapa umat untuk turut hadir. 

"Saya memang lahir terlebih dahulu, tetap baru 30-an tahun menjalani imamat. Sedangkan suster secara umur adik tetapi sudah menjalani 40 tahun membiara. Inilah alasan mengapa kita patut bersyukur bersama dalam Ekaristi", ungkap Rm. Alo. Atas nama umat paroki Seon seluruhnya, ia juga memberikan penghargaan, selamat dan proficiat kepada Sr. Josephin atas Rahmat 40  tahun hidup membiara. Di akhir sambutannya, ia berpesan agar semua orang saling mendoakan satu sama lain, terutama agar keluarga-keluarga mendoakan para suster, imam, bruder yang nota Bene datang dari keluarga-keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun