Mohon tunggu...
Jeff Sinaga
Jeff Sinaga Mohon Tunggu... Guru - Suka menulis, olahraga dan berpikir

pendidik, ju-jitsan, learn to stay humble and live to give good impact. :-) follow twitter: @Jef7naga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba: Destinasi Wisata Super Prioritas yang Dikombinasikan dengan Kearifan Budaya Lokal

12 November 2021   22:14 Diperbarui: 13 November 2021   13:14 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Tampilan Konferensi Internasional pada zoom saat persiapan acara (Gambar dokumentasi pribadi)

Fashion Designer Indonesia, seniman ulos dan Penggagas Indonesia Fashion Parade, Athan Siahaan berkesempatan memaparkan tentang bagaimana kain ulos Batak Toba sebagai kekayaan budaya yang berpotensi mendorong pariwisata Toba.

Ahli budaya Batak, University of Hawaii, Prof. Ulil Kozok memberikan materi mengenai Komunikasi Budaya dan Pengaruhnya dalam Menyatukan Masyarakat dan Pariwisata Toba.

Prof. Ulil mengatakan bahwa hal-hal yang dianggap sebagai wisata, selain sifatnya menghibur juga sebaiknya bersifat mendidik, menciptakan wisata berwawasan budaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Salah satu quote yang sangat menarik disampaikan oleh Prof. Ulil adalah, "ajaklah wisatawan untuk belajar tentang budaya kita, adat istiadat kita".

Dari bidang kuliner ada Santhi Serad, merupakan Praktisi Kuliner Indonesia. Beliau membahas tentang ragam kuliner Batak sebagai daya tarik potensi dan faktor pengembangan pariwisata Toba.

Menurutnya, beberapa masakan khas Batak Toba memang harus dipopulerkan bagi para wisatawan, karena kuliner merupakan elemen budaya suatu bangsa yang mudah dikenali sebagai identitas suatu masyarakat.

Misalnya sashimi khas Batak yaitu dekke naniura, spaghetti khas Batak yaitu mie gomak, daging cincang seperti saksang, keju khas Batak yaitu dali ni horbo.

Hampir semua masakan khas tersebut diolah menggunakan rempah-rempah khas Batak seperti andaliman, rias, asam cikala, bawang Batak, asam gelugur, dan jeruk jungga.

Harapan mbak Santhi untuk kuliner Batak adalah mempromosikan kuliner Batak sampai ke luar negeri melalui kedutaan-kedutaan Indonesia, lebih gencar lagi mempromosikan ragam bumbu dan makanan khas Batak dengan story telling mengenai adat dan budaya yang menarik.

Menyajikan lebih banyak makanan dan minuman lokal di hotel-hotel dan homestay. Kolaborasi chef dan praktisi kuliner dalam mempromosikan masakan lokal Batak di tingkat nasional.

Membuka destinasi wisata kuliner berbasis pengolahan makanan tradisional seperti pengolahan tuak, dali ni horbo dan proses pemetikan kopi. Adanya Culinary Centre di mana para wisatawan dapat belajar masakan khas Batak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun