Mohon tunggu...
Jeff Sinaga
Jeff Sinaga Mohon Tunggu... Guru - Suka menulis, olahraga dan berpikir

pendidik, ju-jitsan, learn to stay humble and live to give good impact. :-) follow twitter: @Jef7naga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba: Destinasi Wisata Super Prioritas yang Dikombinasikan dengan Kearifan Budaya Lokal

12 November 2021   22:14 Diperbarui: 13 November 2021   13:14 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3 | Annette Horschmann, mewujudkan the new Toba sustainable development in every sector (Dokumentasi Pribadi)

Salah satu keunikan Danau Toba sehingga dikenal oleh dunia adalah karena proses terbentuknya merupakan hasil dari letusan dahsyat sepanjang sejarah umat manusia.

Letusannya bukan hanya sekali namun empat kali dalam sejarah, tercatat dimulai sejak 74.000 tahun lalu. Pengaruh letusannya membuat bumi menjadi gelap akibat abu vulkanik yang menghalangi cahaya matahari, sehingga banyak makhluk hidup yang mati.

Bukan hanya berdampak bagi flora dan fauna, letusan itu juga memunculkan pulau kecil di tengah danau tersebut, yakni pulau Samosir. Pulau dengan luas sekitar 2.000 km2 ini didiami oleh suku Batak Toba yang berjumlah sekitar 140 ribu jiwa.

Selain itu Danau Toba juga dikelilingi oleh 7 Kabupaten dengan kearifan budaya masing-masing daerah yang menjadi daya Tarik bagi para wisatawan baik luar negeri maupun dalam negeri untuk menikmati suguhan geopark sekaligus keunikan budaya setempat.

Salah satu upaya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) dalam memperkenalkan Danau Toba sebagai Global Geopark dan destinasi wisata adalah dengan mengadakan Konferensi Internasional. Konferensi ini berlangsung di TB Silalahi Center, Toba Samosir, Sumatera Utara.

Konferensi Internasional ini dibagi ke dalam dua sesi yakni, sesi pertama membahas mengenai "Kaldera Toba: Menyambung Peradaban Zaman" dan sesi kedua membahas mengenai "Kolaborasi Budaya, Masyarakat, dan Pariwisata Toba".

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif begitu serius menghadirkan acara ini bagi masyarakat nasional maupun internasional dengan mengundang beberapa pembicara penting ternama dan terbaik di bidangnya masing-masing seperti:

  1. Hans Thulstrup, Senior Programme Specialist for Water and Environmental Sciences UNESCO Jakarta.

Pointer: Menjaga status dan pengelolaan Danau Toba setelah penetapan sebagai UNESCO Global Geopark pada 2020.

  1. Indyo Pratomo, Ahli Geologi Badan Geologi Bandung.

Pointer: Keunikan geologis Danau Toba sebagai potensi dan daya tarik sektor pariwisata.

  1. Prof. Harini Muntasib, Ahli Ekowisata IPB.

Pointer: Optimalisasi sektor pariwisata Danau Toba melalui pengembangan wisata berwawasan lingkungan.

  1. Annette Horschmann, Aktivis Lingkungan.

Pointer: Pelestarian ekosistem sekitar Danau Toba untuk keberlangsungan pengembangan wisata berwawasan lingkungan.

  1. Athan Siahaan, Fashion Designer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun