Mohon tunggu...
Jeanne Noveline Tedja
Jeanne Noveline Tedja Mohon Tunggu... Konsultan - Founder & CEO Rumah Pemberdayaan

Jeanne Noveline Tedja atau akrab dipanggil Nane adalah seorang ibu yang sangat peduli dengan isu kesejahteraan anak dan perempuan, kesetaraan gender, keadilan sosial, toleransi dan keberagaman. Kunjungi website: https://jeannenovelinetedja.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda dan Bela Negara

27 Oktober 2015   14:11 Diperbarui: 27 Oktober 2015   14:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu yang lalu saya menjadi moderator dalam salah satu seminar nasional dengan topik ‘Komponen Pertahanan’ yang diselenggarakan oleh TNI-AD bekerjasama dengan Universitas Indonesia. Sesuai dengan topiknya, seminar ini membahas mengenai Komponen Pertahanan dalam Sistem Pertahanan Negara. Pertahanan Negara, seperti yang tertera pada UU No.3/2002 adalah segala usaha dan kegiatan untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Seperti yang kita ketahui, Komponen Pertahanan terdiri dari Komponen Utama yaitu TNI, dan Komponen Cadangan yang terdiri dari sumber daya (manusia, alam dan buatan), serta sarana dan prasarana nasional yang telah dimobilisasi, serta Komponen Pendukung yang terdiri dari sumber daya (manusia, alam dan buatan) serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan Komponen Utama dan Komponen Cadangan.

Bicara mengenai sumber daya manusia sebagai Komponen Cadangan, mau tidak mau tumpuan harapan terletak pada generasi muda bangsa. Generasi muda adalah sumber daya yang sangat penting dalam komponen pertahanan negara dan merupakan aset bangsa yang harus dibina, dipelihara serta diberdayakan dengan optimal dan benar dalam turut serta menjaga keutuhan, kedaulatan serta keselamatan bangsa. Hampir seluruh pembicara dalam Seminar sepakat bahwa kondisi generasi muda saat ini masih belum mencerminkan generasi muda sebagai harapan dan tumpuan bangsa yang nasionalis, yang bertindak sebagai agent of change dan yang mewarisi nilai-nilai luhur perjuangan bangsa secara utuh. Sehingga apabila hal ini dibiarkan, dapat menimbulkan kerawanan terhadap kelangsungan hidup dan integritas bangsa. Generasi muda adalah komponen cadangan yang harus dimobilisasi untuk mempertahankan negara. Saat ini komponen pertahanan negara hanya bertumpu pada komponen utama saja yaitu TNI. Perkembangan lingkungan di lingkup global, regional, dan nasional menimbulkan berbagai ancaman. Selain itu luasnya wilayah Indonesia membuat komponen pertahanan utama, yaitu TNI, tidak mampu menjaga seluruh wilayah Indonesia karena jumlahnya yang terbatas. Oleh karena itu dibutuhkan komponen cadangan serta pendukung yang mampu menjaga seluruh wilayah Indonesia. Komponen cadangan dimobilisasi melalui pembinaan bela negara. Bila kita mengintip negara-negara tetangga terdekat kita, mereka memiliki program serupa. Di Singapura, Pemerintah mewajibkan pria warga negara Singapura yang berusia diatas 18 tahun untuk mengikuti National Service atau Perkhidmatan Negara, selama dua tahun penuh. Saat ini mereka berjumlah 80% dari total jumlah angkatan bersenjata Singapura. Selain Singapura, Malaysia juga menerapkan Program Latihan Khidmad Negara (PLKN) yang dilaksanakan selama 3 bulan bagi warga negaranya. Yang patut diingat adalah, pembinaan Bela Negara bagi Komponen Cadangan dalam Sistem Pertahanan Negara di Indonesia bukanlah wajib militer, tetapi lebih merupakan latihan dasar kemiliteran kepada masyarakat yang terpilih, dengan status tetap warga sipil untuk selanjutnya diorganisir dalam rangka menjaga kesiap-siagaan bila sewaktu-waktu dibutuhkan bagi kepentingan pertahanan Negara.

Ditengah kondisi bangsa yang saat ini mengalami kemerosotan moral, ditandai dengan semakin maraknya kasus kekerasan seksual maupun fisik terhadap anak dan dewasa, makin seringnya kasus tawuran antar siswa, makin bertambahnya kasus narkoba, serta semakin merajalelanya para koruptor merampok negara, saya rasa sudah saatnya regulasi untuk Bela Negara ditetapkan oleh Pemerintah karena kebutuhan akan Komponen Cadangan sudah mendesak. Tentu miris membayangkan nasib Negara kita 15-30 tahun mendatang bila generasi mudanya saat ini tidak dibina dengan baik. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda saat ini menghadapi lebih banyak tantangan yang sangat beragam. Tantangan dan ancaman berupa proxy war, cyber dan hybrid membuat nilai-nilai yang dimiliki oleh nenek moyang kita seperti nilai gotong royong, kepedulian sosial, kesetiakawanan sosial dan bela negara serta wawasan kebangsaan semakin hari semakin luntur. Generasi muda tumbuh menjadi generasi cyber yang individualis, mementingkan diri sendiri dan tidak memiliki rasa kesetiakawanan sosial. Oleh karenanya marilah kita manfaatkan momen peringatan Sumpah Pemuda ini untuk membakar semangat dalam dada membela Negara yang kita cintai ini. Pembinaan Bela Negara akan melahirkan Revolusi Mental yang sesungguhnya.

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Depok, 28 Oktober 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun