Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajahi Eksotisme Danau Toba

25 September 2021   21:21 Diperbarui: 25 September 2021   21:25 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Danau Toba (Dokpri JBS)

Bila ditanya kepada setiap wisatawan yang hendak berkunjung ke Sumatera Utara maka pilihan dan jawaban destinasi wisata yang dituju adalah Danau Toba. Sejak dahulu keindahan dan keistimewaan danau terbesar di Indonesia dan danau vulanik terbesar di dunia ini sudah melegenda dan tidak diragukan lagi keindahannya. Perhatian khusus oleh pemerintah hingga menetapkan Heritage of Toba ini sebagai kawasan DSP Toba (Destinasi Super Prioritas) melalui program utama pengembangan pariwisata nasional disamping Borobudur, Manado-Likupang-Bitung, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Untuk mencapai kawasan Kaldera Toba, para wisatawan domestik dari luar Sumatera Utara dan mancanegara bisa ditempuh melelalui jalur udara via bandara Kuala Namu-Deli Serdang atau Bandara Silangit-Siborongborong. Dari Bandara Kuala Namu dilanjutkan perjalanan darat kurang lebih 2,5 jam via Tol Medan-Tebing Tinggi, dan kurang lebih 1,5 jam dari Bandara Silangit hingga sampai di kota Parapat. Keunikan tersendiri dari destinasi wisata ini adalah keberadaannya yang terbentang di antara 7 kabupaten di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Tobasa, Samosir, Humbang Hasudutan, Simalungun, Karo, dan Dairi. Irisan dari setiap daerah dianugerahi spot keindahan alam tersendiri berikut dengan ciri khas keanekaragaman adat istiadat, bahasa, aktivitas kuliner, serta aktivitas masyarakat yang tentunya akan menambah pengalaman baru yang seru. Tidak heran bila setap wisatawan yang berkunjung akan memiliki pengalaman, cerita dan oleh-oleh yang berbeda-beda dari kawasan Danau Toba karena tergantung dengan daerah mana yang dituju dari 7 kabupaten di atas. Menarik bukan?

Sejarah dan Legenda Danau Toba

Danau Toba yang diyakini adalah sebagai danau vulkanologi atau terbentuk dari letusan gunung berapi maha dahsyat yang menurut para ahli telah mengubah sejarah kehidupan manusia di dunia. Menurut teori, letusan yang terjadi berjuta-juta tahun yang silam berdampak besar bagi populasi manusia dan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup pada waktu itu. Diyakini peristiwa ini menyebabkan penyusutan populasi manusia di Afrika, Timur Tengah dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang. Danau yang memiliki panjang kurang lebih 100 km, lebar 30 km dan kedalaman danau mencapai 500 m semakin menegaskan kesitimewaan DSP Toba sebagai Wonderful Indonesia”.

Berasal dari legenda masyarakat, asal usul Danau Toba dituturkan dari sebuah kisah cerita rakyat yang meyakini Danau Toba dan Pulau Samosir sebagai perwujudan siluman ikan dan anaknya. Legenda ini bermula dari kisah seorang pemuda yang memancing di sungai dan mendapatkan seekor ikan. Anehnya, ikan tangkapan itu bisa berbicara dan memohon agar tidak dimasak. Ikan tersebut kemudian berubah menjadi perempuan yang sangat cantik bernama Toba.

Singkat cerita, keduanya pun menikah. Namun, ada satu permintaan Toba yang tak boleh dilanggar pemuda itu. Tidak boleh ada seorang pun yang tahu tentang asal usul si ikan Toba. Dari pernikahan mereka lahirlah seorang anak laki-laki bernama Samosir yang nakal dan selalu merasa lapar. Pada suatu waktu, Samosir ditugaskan mengirim makanan untuk ayahnya di ladang, tetapi makanan yang dibawanya malah dimakan di jalan. Sang ayah lapar dan memutuskan pulang. Dalam perjalanan pulang ia melihat Samosir sedang makan bekal miliknya. Dalam kondisi sangat marah, tak sengaja ia mengumpat ke Samosir dan mengatakan bahwa ia adalah anak yang berasal dari seekor ikan. Seketika itu pula bencana terjadi. Langit gelap dan hujan turun dengan sangat deras. Air juga keluar dari bawah tanah yang membuat perkampungan terendam air. Toba dan Samosir tiba-tiba hilang saat daratan perkampungan berubah menjadi danau.

Terlepas dari fakta ilmiah dan cerita rakyat yang melegenda, sudah saatnya keberadaan Kaldera Toba yang memesona ini sebagai tujuan wisata yang selalu dirindukan oleh pengunjung baru maupun yang ingin kembali menikmatinya. Sehingga konsep aktivitas wisata yaitu menikmati alam lewat panca indera, berinteraksi dengan budaya masyarakat berikut kearifan lokal yang beragam, dan yang terakhir menikmati kemajuan peradaban sebuah daerah. Tiga faktor kunci sukses inilah yang bila terpenuhi menjadi tujuan akhir DSP Toba sebagai pilihan kawasan destinasi wisata bertaraf MICE di Indonesia Aja bahkan dunia. Sebuah kawasan wisata yang identik dengan aktivitas Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition serta berhasil mewujudkan DSP Toba sebagai “Bali Kedua” Indonesia.

Spot Wisata DSP Toba

Bila terkait dengan keindahan alam, maka tidak perlu disangsikan lagi keberadaan Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengah-tengahnya seolah-olah menciptakan kehidupan masyarakat di daratan tersendiri. Keistimewaan dan keunikan 2 danau yakni Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang di Pulau Samosir sendiri menciptakan istilah danau di atas danau. Saya sendiri sebagai penduduk asli Sumatera Utara baru mengetahui keberadaan 2 danau indah di Pulau Samosir ini.

Aek Natonang (Dokpri JBS)
Aek Natonang (Dokpri JBS)
Aek Natonang berada di Desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan masuk dalam kawasan Kebun Raya Samosir. Dari kawasan wisata Tuktuk Siadong dapat ditempuh sekitar 40 menit melalui jalan lingkar Samosir. Sesuai namanya, Aek Natonang yang juga berarti danau yang tenang terletak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Danau seluas 42 hektare ini yang menenangkan dan memberikan jaminan keindahan lewat pepohonan yang berdiri, udara yang sangat menyegarkan, dan langit yang membiru menambah kawasan danau atau embung ini begitu memberikan kesegaran jiwa dan raga.

Tidak pernah menyangka di puncak dari daratan Pulau Samosir ini terdapat pula danau yang seolah-olah memberikan cerminan kepada Danau Toba yang terhampar di bawahnya. Lokasi yang saat ini pula menjadi kawasan glamping yakni berkemah ala anak milenial yang lagi tren, tempat retreat, dan event lainnya yang mewarkan kondisi alam nan asri dengan hamparan padang hijau yang luas di tepian danau. Dan bagi siapa saja yang akan mengabadikan momen untuk kemudian diposting ke akun media sosial berlatar belakang danau ini sungguh akan memiliki kesan yang wow. Sekilas anda berada di luar negeri yang identik dengan syuting film berlatar belakang danau eksotis seperti Danau Aek Natonang ini. Dan bagi pecinta joging atau sekadar berlari mencari keringat maka tersedia jalur berlari mengelilingi danau ini. Memanjakan dan memberikan kesegaran tubuh dan pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun