Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perang

15 Mei 2021   21:22 Diperbarui: 15 Mei 2021   21:26 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku membenci kematian namun mengapa itu yang menjadi tujuanmu,

Tidak adakah kata selain mengulurkan tangan dan hati yang berlapang dada,

Amarahmu dengan dendam membara mengguncang seluruh isi kota menyisakan cemas,

Iring-iringan mesin baja beriringan pencabut nyawa melontarkan api menghiasi udara,

Semua berlari entah kemana berharap dinding menjadi tameng pelindung luka tiada tara,

Mengapa manusia dengan gagah tercipta untuk mendera?

Melukai yang satu dan yang lain korban mati dengan sia-sia?

Sudahi itu doa dan sujud kami pada Dia yang juga turut menangis terisak,

Menyesali semua apa yang telah engkau rusak dan retak,

Busur panahNya siap datang bergerak menyentak derita penuh remuk redam,

Disanalah nanti engkau kan lihat betapa semua akan jatuh hitam legam,

Tak terluput semua dosa yang telah engkau tabuhkan bersama malam,

Tinggal diam menyisakan air mata sunyi yang mendalam derita kelam.

Medan, 15 Mei 2021

-Jesayas Budiman Surbakti-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun