Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Manusia Gagal

22 April 2021   12:09 Diperbarui: 30 April 2021   08:31 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya kegagalan terjadi saat keegoisan diri yang hendak memenuhi seluruh nafsu dunia kita sendiri. Upaya atau kerja keras dan kemudian menyerahkan apapun hasilnya kepada Sang Pencipta adalah sesungguhnya nilai-nilai luhur kesuksesan. Terlepas gagal atau timbul masalah karena tidak sesuai dengan harapan adalah sesuatu hak keistimewaan Tuhan. Seorangpun tidak pernah bisa menggugatnya. 

Motivasi awal naluriah manusia yang penuh dengan keserakahan, kesombongan dan ketamakan menjadi unsur penting terjadinya kegagalan. Respon atas kegagalan yang terjadi sifatnya akan berbeda antara satu sama lain kala setiap hati memperlakukan dan menerimanya sebagai sebuah ujian. 

Mendamaikan hati dan pikiran dengan segala keterbatasan inilah yang menjadi kunci dari setiap kita memandang apakah sesuatu hal yang menyakitkan atau mengecewakan itu sebagai sebuah kegagalan. 

Sebaliknya pula kegagalan dibiarkan terjadi sampai menunggu yang tepat untuk menjadikannya sebagai sebuah keberhasilan. 

Tidak ada sesuatu formula pasti ditengah ketidakpastian hidup. Bila seluruh proses yang baik akan mewujudkan hasil yang baik dan anti gagal, sesungguhnya surga telah nyata adanya di dunia. Tapi pasti tidak akan terjadi! Justru sebuah keberhasilan yang hakiki adalah saat semua kegagalan terlewati dengan syukur tiada akhir. Tetap bangkit meski terasa berat. Belajar dan terus belajar akan semua masalah yang juga terus berkembang. Sebuah pola dan keyakinan yang sedianya dimiliki untuk melatih kedewasaan diri.

Momentum yang tepat untuk selalu melatih kemampuan bahwa dunia selalu menyajikan ketidakadilan, sehingga berupaya menjadi manusia yang utuh dan orisinil. Menerima apa adanya setiap kelemahan dan mengoptimalkan anugerah kekuatan yang diberikan berbeda-beda pada setiap manusia. 

Terus berupaya dan bukan bermental "anak TK". Hanya karena terbentur kemudian luntur. Terbentur, terbentur, terbentur, kemudian terbentuk demikian Tan Malaka mengajarkan bahwa penuh perjuangan dan pembelajaran untuk berani menantang hidup dan keluar sebagai manusia pemenang. Waktu anak-anak kita merengek meminta permen dari orangtua dan mereka tidak memberi, kita merasa kecewa. Padahal sebaliknya, bukan mereka kejam namun takut gigimu cepat menjadi busuk dan bermasalah!.

Orang Gagal, Justru Orang Hebat

Taukah kita dari seluruh pengalaman terhadap keberhasilan setiap penemuan besar di dunia ini adalah sebagai rangkaian kegagalan yang hampir tanpa ujung? Sebut saja Bill Gates hampir gila karena saat mencoba mesin pemroses data Traf-O-Data kepada Seattle Country mesin tersebut mengalami kerusakan namun terus berjuang sampai akhirnya sukses dengan Microsoft, Oprah Winfrey diperkosa oleh pamannya sendiri selama 9 tahun sampai hamil dan hampir bunuh diri namun tetap berjuang hingga menjadi pembawa acara terkenal di abad ini, Thomas Alva Edison melakukan uji coba 9.000 kali lebih sampai akhirnya berhasil membuat bola lampu yang bisa menerangi kita hari ini, dan banyak lagi pengalaman yang sama termasuk pengalaman pribadi kita semua.

Lantas saya dan anda alami sesakit apapun terhadap kegagalan yang kita hadapi membuat kita mundur dan terpuruk? 

Tidak dan itu bukan diri kita yang sejati sebagai manusia yang sempurna diciptakan Tuhan. Jangan pernah menyerah! Hanya orang-orang bodoh yang selalu berpikir pendek dan hanya mau memuaskan ego dan nafsu saja yang akan melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun