Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahai Kartini, Engkau adalah Penolong!

21 April 2021   17:14 Diperbarui: 24 April 2021   13:24 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kabar24.bisnis.com

Taman Eden sebagai taman penuh sukacita dan gambaran Surga yang semuanya ada tersedia bagi Adam ternyata memiliki kekurangan tanpa kehadiran sosok wanita. Adam bisa bekerja namun tidak mendapatkan rupa atau bentuk secara badaniah yang merupakan seprototipe atau sejenis dengan dia. Dia mendapati tumbuhan, binatang hutan dan segala burung di udara namun bingung karena tidak seperti dia adanya. 

Kesepian, kelelahan, dan kehabisan akal berpikir dan berkomunikasi sendiri. Meski pun waktu-waktunya yang saya yakini sangat dekat dan bisa berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta.

Tuhan tahu dan setelah melihat langsung keseharian Adam di Taman Eden dengan kesendiriannya yang kemudian memutuskan untuk membuat sosok perempuan sebagai teman sekerja yang sepadan dengan Adam. 

Perempuan yang diambil dari laki-laki, berasal dari tulang rusuknya bukan dari tapak kaki, atau dengkul, bukan pula dari dagu apalagi dari kepalanya. Tulang rusuk menjadi pelindung berbagai organ penting dalam tubuh manusia seperti jantung, paru-paru dan juga hati. 

Keberadaan tulang rusuk ini seakan memberikan fakta bahwa sejatinya seorang perempuan adalah menjadi pelindung nafas, darah dan emosi bagi kehidupan mitranya para kaum pria.

Memberikan keseimbangan berpikir dan menetralisir emosi dan pikiran sebagai modal utama dalam menjalankan pekerjaan dan kehidupan.

“Sepadan” – “Setara”

Penolong yang bukan untuk ditendang karena bukan berasal dari kaki atau dengkul, dan titik terpenting pula wanita atau perempuan bukan pula disepadankan untuk menjadi otak atau kepala dari kaum laki-laki. Penolong yang berarti memberikan sesuatu hal atau pekerjaan bisa menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dalam mencapai tujuan bersama. Tujuan atau perintah agung Sang Pencipta untuk memelihara dan mengusahakan taman atau dunia sesuai dengan rencanaNya yang sempurna.

Sampai hari ini kata “sepadan” atau kesetaraan peran wanita yang sering menjadi perdebatan. Baik dalam konteks wanita sebagai seorang pribadi maupun peran status sosial seorang perempuan. 

Layakkah perempuan dalam mengejar kesepadanan atau kesetaraan itu menjadi “kepala” atau “pemimpin” terhadap kaum laki-laki. Apakah benar kesepadanan itu akhirnya melegitimasi bagi kaum perempuan untuk mengambil alih fungsi dan peran pemimpin atau Imam dari para pria? Dan apakah emansipasi wanita adalah upaya pengingkaran terhadap kodrat wanita mula-mula?

Begitu banyak pertanyaan dan aksioma untuk mendudukkan peran dan fungsi wanita diatas. Bagi saya dengan seluruh pemahaman yang ada dan tetap berangkat dari kisah perjalanan kehidupan baik dari membaca kisah Kitab Suci maupun pengalaman langsung, maka kata sepadan sesuai pemahaman saya adalah sebagai mitra untuk mencapai tujuan mulia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun