Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Misteri Cinta, Misteri Kehidupan

7 April 2021   17:34 Diperbarui: 10 April 2021   09:05 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : daretoevolve.tv

Misteri cinta sejak dahulu kala sampai sekarang menjadi sebuah tanda tanya besar dalam kehidupan manusia. Cinta deritanya tiada akhir demikian ungkapan dari tokoh apik dalam film Kera Sakti, Cu Pat Kai. Manusia berwajah seekor babi yang memiliki karakter suka memainkan perasaan wanita. Seolah-olah memberikan simbol bahwa cinta yang juga adalah sebuah perasaan manusia yang sakral menjadi sesuatu yang menjadi dangkal dan tidak berharga.

Cinta datang dari mata turun ke hati sebagai sebuah fakta yang sulit untuk disangkal, karena mata sebagai jendela hati yaitu jembatan antara dua orang insan yang memberikan sinyal dan frekuensi yang sama dari luasnya samudera hati. Sebuah studi juga menyatakan kalau kontak mata bisa menyalurkan sinyal ke otak orang yang sedang kita tatap. Sehingga simbol berupa pesan dari mata yang kita berikan menjadi penentu kelanjutan hubungan cinta.

Manusia punya hati dan pikiran menurut pengalaman saya sebagai manusia adalah sebuah hubungan yang erat. Panca indera yaitu dengan melihat (visual), mendengar (audio) dan rasa (kinestetik) menjadi media yang memainkan peranan penting timbulnya ketertarikan dan perasaan suka atau cinta.

Apakah cinta itu didefinisikan? Dari begitu banyak pengertian cinta, saya mengartikan sebagai sebuah perasaan positip dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Pada level yang paling mendasar adalah bahwa cinta adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan akan cinta yaitu rasa memiliki dan dimiliki oleh sesuatu atau seseorang.

sumber : indopositive.org
sumber : indopositive.org
Pada Teori Maslow dengan teori hierarki kebutuhan dengan 5 tingkatan menempatkan bahwa kebutuhan akan rasa sayang atau cinta pada level 3 atau berada ditengah-tengah antara kebutuhan dasar dan kebutuhan tertinggi sebagai manusia. 

Sebuah teori dengan formula yang cukup mumpuni menjelaskan bahwa cinta sejatinya sebagai penyeimbang dan roh pada diri seseorang. Tanpa ada rasa cinta maka seluruh kebutuhan mejadi hambar dan jatuh pada nafsu rendah semata-mata. Keserakahan atau kesombongan, dan sebaliknya pula keputusasaan dan kematian.

Pada banyak studi mengatakan bahwa pengaruh psikologis atau historis yang kemudian terbentuk menjadi perbendaharaan pengalaman pada alam sadar seseorang. 

Kebutuhan cinta jika sudah relatif terpenuhi sejak masa-masa emas atau "golden years" (balita) tidak akan merasa panik saat menolak atau ditolak cinta. Ia akan menjadi seorang pribadi yang memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. 

Ketika ada orang lain menolak cintanya, ia tidak akan merasa hancur. Karena dengan bekal database dirinya maka sebuah persamaan cinta juga akan menjadi jawaban bahwa penolakan terhadap cinta yang dia berikan adalah orang atau sesuatu yang memang tidak penting untuk dia miliki. Bukan terhanyut atas penolakan cinta karena masih banyak yang penting dan bernilai untuk dia miliki.

Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. 

Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun