Mohon tunggu...
jayakarta
jayakarta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perilaku Tekanan untuk Bisa Memiliki

12 September 2018   23:22 Diperbarui: 12 September 2018   23:56 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semakin hari perilaku orang maupun kelompok tidak bisa menjalankan atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih baik dan serta upaya benar yang dibenarkan. Tapi perilaku yang tidak terpuji terus dilakukan dengan segala cara tidak peduli itu benar atau salah, tidak pernah mau peduli.Sehingga yang ditekan tentu akan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan akibat dari perbuatan.

Prilaku orang maupun kelompok yang berbuat terus menekan orang atau kelompok lain agar bisa memiliki apa yang ada pada orang atau kelompok tersebut bisa ketangan orang atau kelompok yang menekan adalah suatu perbuatan tidak terpuji. Karena bagaimanapun orang atau kelompok yang memiliki tersebut tentu tidak semudah orang atau kelompok yang menekan tersebut untuk memiliki tersebut.

Tetapi ketidak perdulian orang atau kelompok yang memaksakan keinginan dengan berbagai cara agar memiliki apa yang dipunyai orang atau kelompok yang ditekan adalah perbuatan sangat tidak terpuji sekali. Perilaku orang dan kelompok yang berbuat seperti ini memang sangat membikin orang atau kelompok yang ditekan tentu tidak merasa nyaman dengan kepemilikannya. 

Karena adanya ancaman yang halus atau kasar dilakukan secara terus menerus sehingga membuat orang atau kelompok yang ditekan seperti pihak bersalah dan tidak baik dari posisi orang atau kelompok penekan tersebut.

Akibat terbangunlah suatu pencitraan yang dilakukan oleh orang atau kelompok penekan ini bahwa orang atau kelompok yang ditekan adalah selalu tidak benar dan harus dimiliki oleh orang atau kelompok penekan terhadap kepemilikan yang dimiliki oleh orang atau kelompok yang ditekan.

Sadar atau tidak sadar, apakah mereka tidak sadar bahwa bila orang atau kelompok penekan ini diperlakukan seperti yang dilakukan untuk memiliki yang dimiliki oleh orang atau kelompok yang ditekan, akankah kelompok penekan ini merasa nyaman walaupun penekanan yang dilakukan awalnya secara awal dengan cara halus melalui berbagai rayuan tapi bila keinginannya tidak tercapai berbagai cara lebih kasar terus dilakukan oleh kelompok penekan ini.

Bila hal ini terjadi pada orang atau kelompok penekan tentu mereka akan mendapatkan kondisi yang sangat tidak nyaman dalam berbagai aktivitas kehidupan. Bisa jadi setelah itu orang dan kelompok penekan yang ingin memiliki apa yang dimiliki oleh orang atau kelompok yang ditekan akan merasakan hal sama seperti yang dilakukan, bisa juga lebih daripada yang didapat oleh orang atau kelompok yang ditekannya.

Ingatlah apa yang dilakukan dengan cara tidak pada tempat untuk terus menekan orang atau kelompok agar kepemilikan tersebut pindah kepada kelompok penekan. Tentu akan mendatangkan dampak bagi pihak penekan karena orang atau kelompok yang ditekan merasa dirugikan dari perlakuan orang atau kelompok penekan ini. 

Hal ini tentu akan bisa merugikan orang kelompok penekan, apalagi kepemilikan yang dimiliki orang atau kelompok yang ditekan didapatkan dengan cara yang baik dan tidak merugikan orang atau kelompok lain.

Biarpun milik orang atau kelompok yang ditekan ini bisa pindah dan dimiliki oleh pihak penekan tentu ini tidak akan memberi ketenangan pada orang atau kelompok penekan. 

Karena sepanjang waktu terus berada dalam kondisi tidak enak seperti akan terjadi sesuatu saja terhadap kepemilikan , hal ini tentu sangat merugikan orang dan kelompok penekan tersebut. Karena balasan yang akan diterima dari perbuatan ini bisa jadi akibatnya diterima lebih parah daripada waktu mengambil dari orang atau kelompok yang ditekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun