Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sent-Delivered, Analogi Ciamik Presiden Joko Widodo

2 Juni 2020   17:57 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:52 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Tangkapan Layar dari Instagram ditjen.gtk.kemdikbud

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengunggah gambar dua kutipan pejebat tinggi melalui akun Instagramnya ditjen.gtk.kemdikbud 30 Mei 2020.

Kutipan pertama berisi pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang pemberdayaan budaya inovasi. Kutipan kedua respon atas pesan pertama dari Iwan Syahril Direktur baru di Direktorat tersebut yang isinya mengkaitkan pesan Presiden dengan gagasan "Merdeka Belajar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Menteri Nadiem Makarim.

Dalam penjelasan kutipan tersebut, juga disinggung konsep "sent-delivered" Jokowi dalam pelaksanaan program-program pembangunan, terutama pembangunan dalam bidang pendidikan.

Konsep ini sebetulnya pernah disampaikan ke publik oleh Presiden sendiri dalam pidato perdananya pasca pelantikannya sebagai Presiden untuk periode kedua, 20 Oktober 2019 yang lalu. Namun karena di-published kembali oleh lembaga pemerintah yang membawahi jutaan tenaga guru dan tenaga administrasi sekolah, sent-delivered menjadi menarik untuk diulas khususnya dari sudut pandang pendidikan.

Sebagaimana dikutip oleh Harian Kompas, menurut Jokowi:

... ada dua istilah dalam pengiriman pesan itu, yaitu sent artinya terkirim dan delivered artinya telah diterima. 

Ia menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah menjamin bahwa program pemerintah telah diterima (delivered), bukan hanya menjamin telah dikirim (sent). 

"Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered," ujar Jokowi.

 https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/20/190000965/jokowi-analogikan-hasil-program-pemerintah-dengan-sms-atau-whatsapp?page=all.

Atau bisa disimak dalam video berikut, terutama pada menit 7-9/16.

Konsep sent-delivered, saya sebut, sebagai analogi ciamik Presiden. Tentu ada alasannya.

Mengapa Ciamik? 
Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, konsep sent-delivered merupakan analogi yang aktual dan faktual. Konsep tersebut diangkat berdasarkan apa yang pada umumnya orang miliki, apa yang kebanyakan orang lakukan. 

Sebagain besar orang Indonesia memiliki alat komunikasi gawai atau handphone. Pemiliknya pasti melakukan aktivitas komunikasi pengiriman pesan baik melalui jasa SMS maupun layanan chat dalam aplikasi WA.

Mungkin banyak orang yang selama ini tidak peduli perbedaan sent dan delivered. Ketika Presiden memperkenalkannya ke publik, banyak orang bener-benar baru menyadari bahwa ketika memanfaatkan SMS atau chat,   pengirim pesan memastikan apakah sudah terkirim (sent), apakah sudah diterima (delivered) dan apakah sudah dibaca (read) oleh nomor atau orang yang dituju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun