Mohon tunggu...
Jausyan Kabir
Jausyan Kabir Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan Masyarakat

Umur sudah kepala 4, rambut sudah memutih, dan berusaha selalu ingat kematian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara ASN Mengelola Gaji agar Tidak Berhutang

4 Mei 2025   15:32 Diperbarui: 4 Mei 2025   15:32 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengelola gaji sebagai ASN memang bisa jadi tantangan tersendiri. Gaji yang rutin tiap bulan sepertinya sudah cukup, tapi seringkali tanpa sadar kita terjebak dalam pengeluaran yang bikin kantong bolong. Nah, kalau nggak hati-hati, bisa-bisa utang menunggu di depan mata. So, gimana caranya supaya bisa mengelola gaji dengan bijak dan tetap terhindar dari utang? Yuk, kita ngobrolin bareng!

Salah satu kunci utama adalah dengan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Biasanya, setelah gaji cair, kita langsung tergoda untuk belanja barang-barang yang sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan. Mungkin saat itu lagi ada diskon atau promo menarik, dan akhirnya kita tergoda buat beli barang yang malah menambah beban. Nah, sebelum ngeluarin uang, coba pikirkan dulu: "Apakah barang ini benar-benar penting atau hanya sekadar keinginan sesaat?" Kalau ternyata cuma ingin doang, coba tahan diri dan alihkan perhatian ke hal lain.

Selain itu, penting banget untuk membuat anggaran bulanan. Ini bisa jadi alat yang sangat berguna agar kamu bisa tahu dengan jelas berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pokok, dan berapa banyak yang bisa disisihkan untuk tabungan atau hiburan. Cobalah untuk mengalokasikan sebagian uang untuk hal-hal yang lebih penting seperti membayar tagihan, makan, atau transportasi. Sering kali, kita nggak sadar kalau pengeluaran kecil-kecil itu bisa numpuk dan menguras gaji. Dengan membuat anggaran, kamu bisa lebih mudah mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan.

Yang nggak kalah penting adalah menyiapkan dana darurat. Mungkin terdengar klise, tapi dana darurat itu beneran bisa jadi penyelamat saat kamu menghadapi keadaan yang tak terduga. Misalnya, tiba-tiba kendaraan rusak, atau ada kebutuhan mendesak lainnya. Dengan memiliki dana darurat, kamu nggak perlu khawatir harus ngutang atau terpaksa pinjam uang ke sana-sini.

Jangan lupa, meskipun penghasilan terasa pas-pasan, cobalah untuk menyisihkan sedikit demi sedikit untuk tabungan. Nggak perlu besar, yang penting konsisten. Seiring waktu, dana tersebut bisa berkembang dan jadi cadangan yang berguna di masa depan. Gaji yang habis begitu saja tanpa ada yang disisihkan hanya akan membuatmu sulit mencapai tujuan jangka panjang.

Terakhir, sebisa mungkin hindari pinjaman atau utang yang tidak perlu. Terkadang, tergoda untuk membeli barang dengan cicilan atau mengajukan pinjaman bisa jadi pilihan yang tampak menguntungkan. Tapi, jika nggak dikelola dengan baik, ini justru bisa menambah beban. Sebelum mengajukan pinjaman, pikirkan dulu apakah itu benar-benar diperlukan atau hanya sekadar keinginan sesaat. Jangan sampai nanti malah terjebak dalam utang yang berlarut-larut.

Intinya, mengelola gaji itu bukan soal seberapa besar gaji yang kita terima, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa bijak dalam mengatur pengeluaran dan menabung. Gaji ASN yang teratur harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan, asalkan kita pintar dalam mengelola dan menyisihkan sedikit demi sedikit untuk masa depan. Jangan sampai hidup kita selalu dikejar-kejar utang hanya karena kurang bijak dalam mengelola keuangan. Semoga, dengan tips ini, kamu bisa mulai mengatur gaji dengan lebih baik dan terhindar dari masalah keuangan yang bikin pusing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun