Mohon tunggu...
Jauhar Fajrin
Jauhar Fajrin Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pecinta Literasi

Civil Engineer yang suka literasi dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Doa Belum Terkabulkan, Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik

1 November 2020   08:35 Diperbarui: 1 November 2020   08:40 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Benar saja, kesan pertama saya dalam perjalanan dari bandara Brisbane ke Toowoomba menegaskan bahwa suasananya berbeda jauh dengan glamournya kota-kota tua nan cantik di Inggris. 

Saya menghibur diri bahwa saya tidak membutuhkan keglamouran, saya butuh sebuah tempat yang bisa memenuhi keinginan saya untuk mendapatkan ilmu lebih. 

Tetapi apa yang terjadi 2 bulan kemudian menyadarkan saya bahwa ketika doa kita belum terkabulkan, Tuhan sebenarnya sudah mempersiapkan rencana yang lebih baik buat kita. 

Pada awal tahun 2010, hanya tiga bulan dari saat pertama kali saya menjejakan kaki di Australia, saya sudah berada dalam penerbangan kembali ke Indonesia untuk menjemput semua keluarga saya untuk dibawa ke Australia. 

Diluar perkiraan dan rencana saya sebelumnya, saya bisa mendapatkan pekerjaan paroh waktu diluar kota yang memungkinkan saya bisa menyewa rumah sendiri tanpa mengandalkan beasiswa. Saya beruntung karena sudah mempunyai driving license untuk bola-balik keluar kota. Anak-anak pun bisa sekolah dengan gratis.

Poin penting yang ingin saya sampaikan disini adalah jangan pernah berprasangka buruk ketika doa kita seakan akan tidak dikabulkan. Teruslah berusaha dan berdoa. Pada saat yang tepat Tuhan akan mengabulkan doa kita dengan cara yang tidak terduga. 

Tiga setengah tahun kemudian, saya menyelesaikan studi Doktoral dalam tahun yang sama dengan kolega saya yang memulainya dua tahun lebih awal, termasuk teman-teman yang diterima disaat saya mengalami kegagalan. Bahkan beberapa diantaranya harus kembali dan melanjutkan studinya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun