Mohon tunggu...
jaucaw
jaucaw Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mas-mas pada umumnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Je O Ge Je A

3 Desember 2018   11:15 Diperbarui: 3 Desember 2018   11:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jogja tetaplah jogja, yang  sejak awal kumengenal hingga sekarang tetap saja menawan. Jogja menyimpan wibawa, yang entah mengapa saat masuk kedalam dimensinya, ada hegemoni rasa yang meggelora dan berbeda. Nyaman menyenangkan.

Ramai orang berlatah bahwa Jogja telah berubah. Semua tata kelola sederhana telah enyah. Gedung gedung perlahan bangkit megah. Manusia penjuru dunia datang bak air bah. Sopan santun dan kesederhanaan bukan lagi koleksi mewah.

Jogja tetap dibagian dunia. Lintang dan bujur tetap bernaung untuknya. Dunia tetap dengan arah kedepannya. Lalu apa yang salah?

Jogja masih saja sama. Rasa yag dihadirkan. Aroma yang ditawarkan. Nada-nada yang diketukkan. Semua sama. Tidak ada bajingan. adanya petunjuk tangan, mempersilahkan. Jogja, selamanya akan memupuk kerinduan.

Desember hari ketiga

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun