Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Gadget

SiKasep Menjawab Semua Permasalahan di Sektor Perumahan Rakyat

30 Juni 2020   22:53 Diperbarui: 1 Juli 2020   06:05 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setengah tahun berjalan, aplikasi SiKasep telah memberikan kontribusi besar terhadap program pengadaan rumah bersubsidi. (sumber: ppdpp.id)

Hingga Jumat (26/6), basis data PPDPP mencatat 175.510 calon debitur telah terdaftar di aplikasi SiKasep. Dari jumlah itu, 143.438 calon debitur dinyatakan lolos subsidi checking dan 70.335 pengguna telah menerima dana FLPP. Data itu dipastikan terus dinamis mengingat begitu tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari rumah. Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 ketika cara konvensional dalam mencari rumah tidak bisa ditempuh, maka masyarakat mau tidak mau harus  beralih ke SiKasep.

Sebagai bukti semua proses penyaluran bantuan rumah bersubsidi tetap berjalan sekalipun di tengah bekapan pagebluk Corona, pada Jumat (19/6), PPDPP turut ambil bagian dalam kegiatan akad massal KPR Subsidi FLPP untuk 500 debitur yang diselenggarakan secara daring oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui aplikasi video daring Zoom, akad kredit massal tersebut dihelat serentak di enam kota yakni Medan, Malang, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan Jayapura. Akad massal itu rencananya digelar dalam beberapa tahap, dengan total mencapai 1.500 calon debitur. Momen tersebut sekaligus menjadi bukti SiKasep sangat reliabel dalam menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi Kementerian PUPR berkenaan dengan program pengadaan perumahan rakyat. Bahkan di tengah pandemi Corona sekalipun, semua pihak yang berkepentingan tetap bisa menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan protokol yang diberlakukan. PPDPP tetap bisa menjaring kehendak MBR, bank penyelenggara tetap bisa melakukan verifikasi dan subisi checking, dan masyarakat tetap bisa mencari rumah idaman mereka hanya dalam satu genggaman tanpa harus pergi kemana-mana.

SiKasep juga bisa dipandang punya daya dukung maksimal terhadap skema subsidi perumahan FLPP. Penting diketahui, saat ini skema subsidi perumahan FLPP dianggap paling ideal dibanding skema subsidi konvensional. Jika pada subsidi konvensional, alokasi pendanaan bisa habis bila sudah dicairkan. Maka skema subsidi FLPP memastikan uang negara terus bergulir. Alokasi anggaran yang digunakan FLPP dipastikan juga tidak membebani fiskal negara dalam jangka panjang. Selain itu dapat pula menghemat belanja APBN.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin memberi garansi pengembangan SiKasep bakal terus dilakukan, hingga mencapai titik semua data perumahan benar-benar terintegrasi dalam aplikasi ini. Pengembangan paling mutakhir dilakukan pada pertengahan Juni kemarin. SiKasep telah mengembangkan layanan dengan membuka proses pengajuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang pelaksanaannya dikelola Ditjen Pembiayaan Instruktur Kementerian PUPR. Sebelumnya SSB sempat dihentikan pada akhir Desember 2019. Data PPDPP pada Rabu (24/6) mencatat pengajuan SSB pada tahap proses verifikasi bank pelaksana mencapai angka 5.606 calon debitur.

Tak cukup sampai di situ, PPDPP juga berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan sehingga seluruh lapisan masyarakat yang mengakses SiKasep otomatis terdaftar dalam basis data kontrol manajemen PPDPP sebagai masyarakat yang membutuhkan hunian. Untuk itu, sejak 25 Juni, PPDPP mengubah menu isian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang semula ditempatkan pada tahap awal registrasi SiKasep, digeser ke dalam tahap Pengajuan Verifikasi. Dengan demikian masyarakat yang belum memiliki NPWP bisa terdata lebih awal. Perubahan format tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menjaring data riil kebutuhan masyarakat akan rumah, sekaligus jadi acuan backlog hunian. PPDPP punya mimpi besar menjadikan SiKasep bukan sebatas aplikasi kelembagaan, namun bisa menjelma jadi benchmark ketika masyarakat Indonesia berpikir tentang perumahan rakyat.

Masih dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas layan SiKasep, sekarang PPDPP menyematkan isian survey kepuasan masyarakat dalam tahap pemilihan bank pelaksana saat calon debitur mengajukan FLPP. Survey ini berkaitan dengan komitmen PPDPP dalam memantau kinerja bank penyalur dana FLPP. Bila ada bank pelaksana yang dianggap wanprestasi, PPDPP bakal merevisi kuota subsidi FLPP. Sebaliknya, bank berkinerja bagus akan mendapatkan peralihan kuota dari bank yang kinerjanya kurang bagus. Skema ini sudah diterapkan mulai bulan Juni 2020.

Data PPDPP 26 Juni 2020 mencatat, keberhasilan penyaluran rumah pada tahun berjalan mencapai angka 70.335 unit. Angka itu kongruen dengan Rp 7,11 triliun atau telah mencapai 68,62% dari target penyaluran rumah tahun 2020 yang dipatok pada angka 102.500 unit. Di balik angka-angka itu, ada peran SiKasep yang sangat krusial. Tanpa SiKasep, program penyaluran rumah bersubsidi selama pandemi mungkin juga akan stagnan seperti program-program lain yang berkenaan dengan sarana-prasarana. Dengan SiKasep, masyarakat tak lagi punya sekat ruang dan waktu untuk menggali informasi seputar rumah bersubsidi. Bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Dengan SiKasep, bahkan  ancaman wabah Corona pun tidak bisa menghentikan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah idaman.

#1dekadeFLPP

#KaryaTulisSiKasep

#DBLKaryaTulisSiKasep

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun