Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rizieq Itu Tanggap dan Sigap Bukan Menyerobot Pimpin Doa

9 Agustus 2019   09:03 Diperbarui: 9 Agustus 2019   09:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rizieq Itu Tanggap dan Sigap Bukan Menyerobot Pimpin Doa

Dua hari yang lalu, berita tentang Rizieq Shihab menjadi salah satu topik yang paling dibicarakan. Apalagi jika buka soal blio yang memimpin doa di makam Mbah Moen yang wafat di Mekah saat menunaikan ibadah haji.

Menurut pak Dubes RI untuk KSA, apa yang dilakukan oleh Rizieq ini adalah tindakan menyerobot doa. Rizieq sebenarnya bukan orang yang seharusnya memimpin doa. Benarkah demikian?

Dalam kacamata pandangan saya, sebenarnya apa yang dilakukan oleh Rizieq ini tak lebih hanyalah sebuah tindakan spontan karena dorongan nalurinya yang biasa cepat dan tangkas dalam menanggapi keadaan disekitarnya. Tidak mungkinlah seorang Imam Besar, Singa Allah ini menyerobot, apalagi ini soal memimpin dalam membaca doa.

Pak Dubes ini rupanya kurang memahami situasi. Sebagai Imam Besar, Rizieq ini sudah tentu harus yang menjadi pemimpin dalam berdoa tanpa harus ada yang menunjuk. Dan tentunya Rizieq sendiri  menyadarai bahwa itu memang sudah tugasnya sebagai Imam Besar tanpa menunggu perintah dari siapapun.

Sifat tanggap dan gerak cepat Rizieq ini justru menunjukkan bahwa dia adalah seorang  seorang Imam Besar yang juga pemimpin umat yang bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi pada warga muslim Indonesia.

Sifat tanggap dan gerak cepat ini memang sudah menjadi watak Rizieq sejak dulu. Contohnya saat masih tinggal di Jakarta. Begitu mendengar Ahok kepleset soal Surat Al Maidah, dengan cepat dan sigap segera memimpin demo untuk memenjarakan si penista agama ini. Tak tanggung-tanggung demo sampai berjilid-jilid.

Begitu juga saat rasa amannya tinggal di Indonesia terganggu, dengan segera Rizieq  Hijrah ke KSA. Tak tanggung-tangung semua keluarganya saat itu dibawa hijrah semua melalui jalur umrah.

Dari kejadian-kejadian itu semoga sekarang semua pada paham bahwa memang Rizieq itu orangnya tanggap dan tangkas, 'cak-cek' dalam bahasa Jawanya, dalam mensikapi keadaan disekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun