Di pagi hari yang cerah, Purnomo (P) dan Wuryani (W) isterinya tampak sedang asyik bercanda di emperan rumahnya. Dengan malu-malu sambil mengerling manja, Wuryani mengatakan sesuatu kepada suaminya.
(W): "Mas, ada berita menggembirakan nih."
(P): " Hmm...dapat arisan ya?"
(W): "Bukan mas, aku sudah terkambat satu bulan nih. Semoga saja semuanya lancar dan kita segera memiliki momongan ya."
(P): "Syukurlah, kita harus bersyukur atas karunia ini, semoga saja semuanya lancar. Tapi sebaiknya kita jangan bercerita dulu kepada siapapun supaya kalau ada apa-apa kita tidak mendapat malu."
Siang harinya saat jam istirahat kerja, Purnomo pulang ke rumah untuk makan siang dan istirahat barang sejenak di teras belakang. Tiba-tiba Purnomo mendengar suara ada orang yang datang menemui isterinya yang saat itu ada di depan sedang mengambili jemuran. Orang yang datang itu ternyata pegawai dari PLN.
(PLN): "Bu, ini sudah terlambat sebulan lho"
(W): "Lhah, darimana sampeyan tahu Pak?"
Sekonyong-konyong Purnomo yang sudah berada di dekat istrinya itu ikut berbicara dengan nada tinggi.
(P): "Heh, sampeyan ini koq tahu itu dari siapa?"
(PLN): " Ya tahu lah. Kan ada catatannya"