Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Rejeki Datang Tak Terduga

20 Maret 2019   08:52 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:24 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Di Kademangan Medayen boleh dikata tak ada satupun warganya yang tak mengenal Ki Ageng Sarijo. Bahkan nama sesepuh kademangan yang baik hati dan bijaksana ini namanya sudah terkenal dan tidak asing lagi penduduk di Tanah Perdikan Nggowaluh dan sekitarnya.

Pada suatu ketika, disebuah jalan yang melewati kebun jambu yang berada di tenggara kademangan, Ki Ageng Sarijo melihat seorang anak perempuan yang memanjat pohon jambu Kluthuk.

Dilihatnya anak perempuan itu hanya memakai baju seadanya yang lusuh dan tampak kedodoran. Selain itu juga tak memakai celana di dalamya.

Terdorong oleh rasa welas asihnya, Ki Ageng Sarijo lalu mendekati anak perempuan itu dan memintanya untuk segera turun. Sesampainya di bawah, anak itu kemudian diberinya sekantung uang dan dipesannya agar segera pulang ke rumah dan meminta kepada kedua orang tuanya untuk mengantarnya berbelanja pakaian dan celana yang pantas secukupnya. Sisa uangnya bila ada segera disimpan saja sebagai tabungan untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada keperluan yang mendadak dan memerlukan uang lagi.

Dengan mengucap terima kasih kepada Ki Ageng Sarijo, anak perempuan yang bernama Wening itu lalu mohon pamit dan segera pulang menuju ke rumahnya.

Sesampai di rumahnya, Wening lalu menemui ki Pringgo dan nyai Mintarsih yang tak lain adalah kedua orang tuanya yang tampaknya sedang asyik berbincang-bincang dengan tetangganya, yaitu ki Purnomo dan nyai Wuryani.

Melihat kedatangan anak semata wayangnya, nyai Mintarsih lalu memanggilnya dan meminta kepada Wening untuk memberi salam kepada kedua orang tetangganya itu.

Setelah mengucap  salam kepada kedua orang tetangganya , Wening lalu meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk menceritakan kejadian di kebun jambu, dimana dia diberi uang sekantung oleh Ki Ageng Sarijo. Disampaikan pula apa yang menjadi pesan Ki Ageng Sarijo agar uang pemberiannya itu untuk dibelikan pakaian dan celana dalam secukupnya. Jika masih tersisa uangnya bisa disimpan, ditabung untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada keperluan yang mendadak.

Mendengar cerita Wening dan melihat sekantung uang pemberian Ki Ageng Sarijo itu, ki Pringgo dan nyai Mintarsih menjadi gembira hatinya dan tak lupa menucapkan rasa syukur atas pemberian yang tak terduga itu. Juga tak lupa bersyukur kepada Gusti Kang Akaryo Jagad Yang Maha Welas dan Asih atas rejeki yang diterimanya melalui perantaraan hamba-Nya.

Demikian pula dengan ki Purnomo dan nyai Wuryani yang mendengar dan melihat tetangganya menerima rejeki yang tak terduga ini pun juga merasa senang dan turut gembira.

Namun waktu ternyata juga bisa mengubah sikap seseorang. Demikian halnya dengan nyai Wuryani yang semula merasa senang dan gembira atas rejeki yang diterima oleh orang lain. Kini ada rasa iri atas apa yang dialami oleh nini Wening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun