Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Ma Lima"

1 Maret 2019   07:21 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:28 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ma lima"(dibaca mo-limo) atau kelima "ma" adalah ungkapan bahasa Jawa untuk menyebut perilaku yang merugikan manusia karena kecanduan akan "mangan" (makan makanan enak), "minum" (minum minuman keras atau mabuk-mabukan), "main" (main kartu atau berjudi), "madat" (menghisap candu, kalau sekarang narkotika dan obat-obat terlarang), dan yang kelima adalah "madon" (royal atau main perempuan).

Baca juga : Belajar Kosakata Dasar Bahasa Jawa Ngoko dan Krama yang Perlu Diketahui

Dalam pandangan Jawa, perilaku "ma lima" ini merupakan bentuk kegagalan manusia dalam membatasi dirinya untuk pengejaran terhadap kenikmatan hidup. Manusia mengalami kecanduan akan pemuasan diri.

Baca juga : Eksistensi Bahasa Jawa di Era Abad 21

Padahal,  sudah sejak dini manusia Jawa selalu diberi "piwulang" agar jangan memiliki angan-angan yang terlalu tinggi dan berlebihan ("ojo kedhuwuren penjangka").  Juga diajarkan untuk "urip sing sakmadya" atau hidup yang secukupnya, tidak berlebihan.

Baca juga : Eksistensi Majalah Bahasa Jawa ke Mana Sekarang Berlabuh?

Perilaku hidup yang berlebihan dalam pemuasan kenikmatan ini pada akhirnya hanya akan merugikan diri sendiri. Dan bila telah berkeluarga maka keluarganya pun akan terkena pula imbasnya.

podjok pawon, Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun