Mohon tunggu...
Jaswanto J SH
Jaswanto J SH Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Advokat

Yakin dalam bertindak usaha pasti sampai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berburu "Uang Merah" di Tanah Merah (Refleksi HUT Sultra ke-56 di Tengah Pandemi Covid-19)

27 April 2020   18:16 Diperbarui: 27 April 2020   18:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun berulang kali mengulang kesalahan yang sama seperti PT. VDNI dan PT. OSS di Kec Morosi, PT. Bososi Pratama tetap saja melanggeng bebas aktivitasnya selama ini hingga penegak hukum pun dan Pemerintah seolah dibuat tak berdaya oleh mereka.
Hmmm semoga semua ini hanya dugaan bagi penulis he he.

Di momentum Hari Ulang Tahun Sultra yang ke 56 tahun ini ditengah wabah Covid 19 tentunya semua uluran tangan sangat diharapkan dari kerjasama setiap instansi, korporasi dan Masyarakat untuk bersama sama melawan penyebaran virus corona.

Usia ke 56 tahun Provinsi Sulawesi Tenggara tahun ini tak dirayakan seperti tahun tahun sebelumnya yang begitu semarak di selenggarakan, tapi karena Negara kita lagi dilanda wabah virus corona tidak memungkinkan gelaran perayaan dan baiknya anggaran perayaan HUT Provinsi dialihkan pada upaya pencegahan virus corona.

Tak mengapa Tahun ini kita tidak melihat gelaran pameran Expo Pemprov Sultra di alun alun MTQ (seperti biasanya) karena daerah ini fokus pada perlawanan virus corona dibuktikan keseriusan Pemprov mengelontorkan anggaran sebesar kurang lebih 500 M untuk Masyarakat yang terkena dampak. Walaupun banyak Masyarakat belum tersentuh dari anggaran tersebut, Entahlah...?

Ujian ditengah pandemik Covid 19 ini, menjadi tolak ukur sejauh mana kontribusi Perusahaan Pertambangan di Sultra membantu Pemerintah Daerah.

Jika saja ratusan Perusahaan Tambang yang mengeruk alam Sulawesi Tenggara semuanya bersepakat berkontribusi tentunya dapat meringankan kebutuhan hidup Masyarakat ditengah pandemi

Kontribusi yang diberikan Perusahaan Tambang pada Masyarakat seperti bantuan sembako dan APD pada tenaga medis hingga kucuran dana kepada Pemerintah hanya bagian terkecil keuntungan yang di dapatkan Perusahaan Tambang selama ini dalam mengeruk kekayaan alam.

Kita tidak anti pada Investasi Pertambangan jika saja investasi Perusahaan layak dengan menciptakan investasi sehat yang tidak bertentangan dengan segala aturan karena biar bagaimana Perusahaan bisa pergi kapan saja dengan meninggalkan dampak tapi sebagai warga yang mendiami bumi anoa Sulawesi Tenggara tentunya mati hidup kita tetap di daerah tercinta ini.

Sepenggal pesan dari penulis di Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara untuk Penguasa (Pemerintah) dan Pengusaha (Korporasi)

"Wahai penguasa dan pengusaha..!!!Jangan jadikan alam sebagai lahan untuk kalian berselingkuh melegalkan yang bathil menjadi haq hanya untuk kepentinganmu, kalian gadaikan hak rakyat atas nama kemakmuran ingatlah wahai penguasa dan pengusaha sesungguhnya Pengelolaan Sumber daya alam (SDA) adalah sebagai wujud upaya peningkatan kesejahteraan Masyarakat dengan mempertimbangkan aspek lingkungan yang baik dan benar. Wahai Pemerintah jalankanlah amanat konstitusi Negara ini yang telah diamanahkan kepadamu bahwasanya segala kekayaan alam kau kuasai tetapi dengan penguasaan itu segalanya diperuntukan untuk sebesar besarnya kemakmuran Rakyat.

Dengan dalih apapun pengusaha pastinya punya jawaban tersendiri dalam merebut hati penguasa (Pemerintah) ditengah wabah covid 19 agar invetasi mereka tetap berjalan.

*Penulis adalah Koordinator Presidium Forum Pemerhati Tambang (Format) Sulawesi Tenggara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun