Mohon tunggu...
William Klemens
William Klemens Mohon Tunggu... Ilustrator - A person who loves football

Football & sport enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melawan Juventus, Chelsea Harus Waspada Hal Ini

24 November 2021   00:39 Diperbarui: 24 November 2021   00:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Chelsea merayakan gol Rudiger (kanan) kala menjamu Leicaster. ( Sumber: twitter.com/ChelseaFC)

Pada hari rabu pukul 3 pagi hari nanti akan mempertemukan kembali dua raksasa dari liga yang berbeda. Meskipun Juventus terseok diawal - awal liga, tetap saja mereka mampu bangkit secara perlahan dan menunjukkan mentalitas mereka sebagai tim yang menantang gelar juara.

Sedikit berbeda dengan Chelsea yang saat ini sedang dalam angin segar jika berbicara mengenai peringkatnya di liga. Di liga Champions, Chelsea hanya baru kalah satu kali kala bertandang ke Juventus Stadium di Italia. Di putaran pertama fase grup, si London Biru harus mengakui ketangguhan dari Matthis De Ligt, dkk. dengan skor tipis 1-0.

Dengan bertemunya Juventus dan Chelsea kembali di Stamford Bridge, Pasukan Thomas Tuchel jelas ingin membala kekalahannya atas klub berjuluk si nyonya tua ini. Bagi The Bllues, pertemuan dengan hasil 1-0 di Italia bisa dijadikan motivasi untuk meraih 3 poin dan menjadi juara grup.

Saat ini Chelsea berada di posisi kedua dengan 9 poin. Sementara Juventus sejauh ini berada di puncak posisi Grup H dengan 12 poin berkat kemenangan sempurna selama di fase grup termasuk melawan Chelsea. Mereka berdua sebenarnya bisa dibilang sudah lolos jika melihatnya dari peta kekuatan serta hasil akhir yang diraih kedua tim ini. Hanya saja untuk menjadi grup, Chelsea harus menang dari Juventus dengan skor minimal 1-0 atau menang tanpa kebobolan.

Akan tetapi, untuk mengalahkan Juventus bukanlah hal yang mudah sekalipun diatas kertas Chelsea lebih diunggulkan apalagi kali ini Chelsealah yang menjadi tuan rumahnya. Hanya saja Juve ini adalah tim yang sangat tricky dimana mereka bisa mengalahkan siapapun sekalipun dalam keadaan kurang diunggulkan. 

Menjadi juara Scudetto selama 7 kali berturut - turut membentuk mereka menjadi tim yang luar biasa secara mental. Juventus memang adalah tim yang selalu siap bertarung dengan tim manapun secara maksimal dengan fighting spirit yang tinggi demi menjadi juara sedemikian halnya dengan Chelsea. Kedua tim ini selalu siap untuk bertarung melawan tim manapun. 

Jikalau Chelsea ingin menang, mereka harus belajar dari pertandingan di leg sebelumnya. Juventus saat di leg pertama menurunkan formasi 4-4-2, lalu membiarkan Chelsea memegang bola dan melakukan counter cepat melalui celah di lini tengah yang menjadi titik lemah dari Chelsea.

Kelemahan yang penulis sebut disini bukanlah karena buruknya pemain tengah terlebih dua DM seperti Jorginho Kovacic atau kante. Melainkan kelemahan yang disebut adalah kelemahan dari segi formasi. 

Chelsea dengan 3-4-3nya ditengah memang menjadi sistem yang sangat kuat secara pertahanan dimana mereka hanya kebobolan 5 gol di EPL maupun UCL musim ini. 2 dari penalti, 1 gol deflect, serta dua gol dari jarak point blank terhadap Mendy melalui set up yang matang.

Namun dengan3-4-3 ini, lini tengah dari Chelsea jadi banyak ruang yang bisa dimanfaatkan oleh lawannya dengan menambah jumlah pemain di tengah. 

Itulah yang dilakukan oleh Juventus ketika menerapkan formasi 4-4-2 dimana mereka mampu menerobos melalui celah yang ada dilini tengah Chelsea sebelum akhirnya diselesaikan dengan baik oleh Chiesa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun