Mohon tunggu...
William Klemens
William Klemens Mohon Tunggu... Ilustrator - A person who loves football

Football & sport enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengungkap Tirai Kemenangan Afghanistan atas Indonesia

19 November 2021   13:24 Diperbarui: 19 November 2021   16:09 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas kala menghadapi Afghanistan si Gloria Stadium. (Sumber: kompas.com)

Dalam 20 menit pertama, melalui serangan balik cepat mereka berhasil mengancam gawang Afghanistan sebanyak dua kali melalui umpan terobosan yang mengahasilkan duel 1 lawan 1 antara kiper dan pemain menyerang. Satu oleh Dedik Setiawan, dan Satu lagi oleh Witan Sulaiman. Tapi sayang lagi - lagi finishing menjadi penghalang pemain Indonesia untuk unggul terlebih dahulu.

Formasi yang diterapkan oleh Shin Tae Yong diawal permainan ini, meskipun bayak diserang, mampu membuat para pemain Afghanistan berpikir dua kali untuk melakukan bombardir serangan. Tim tuan rumah jelas tidak mau tidak mau lagi kecolongan dengan kecepatan para pemain Indonesia.

Setelah tuan rumah gagal dalam misinya mencetak gol lebih awal dan justru terancam kebobolan pada 20 menit pertama, akhirnya timnas Afghanistan memutuskan untuk bermain lebih hati - hati namun tetap melakukan pressing dengan 4-5 orang ke area pertahanan Indonesia. Mulai dari sinilah Indonesia mengambil alih permainan dan lebih mendominasi secara penguasaan bola.

Sebenarnya, selain pressing dari Afghanistan, ada satu hal yang menjadi kesalahan dari pemain timnas pada 20 menit pertama, yang membuat mereka kesulitan mengalirkan bola. Kesalahan tersebut ada pada jarak antara lini belakang dan lini tengah yang terlalu jauh. Karena itulah para pemain depan Afganistan seakan-akan terlihat sangat mudah menekan pemain belakang Indonesia. Lini tengah Indonesia sepertinya belum menyadari hal ini sehingga hampir tidak ada back up dari lini tengah.

Mulai dari menit ke - 20 disaat yang bersamaan Afghanistan mengandurkan serangan, jarak antar pemain barulah lebih dekat dan membuat pemain Indonesia lebih mudah lepas dari tekanan pemain depan dan membangun serangan lewat kombinasi meskipun ada sedikit momen dimana mereka melakukan bola lambung. Namun mayoritasnya adalah build- up dengan bola bola pendek.

Hanya saja kembali lagi, passing - passing dari kubu Indonesia itu masih harus diperbaiki lagi. Banyak serangan Indonesia yang gagal ditengah jalan akibat operan yang tidak akurat terutama dari sisi tenaga yang dikeluarkan. Hal ini juga dinyatakan oleh Shin Tae Yong dalam wawancaranya setelah pertandingan berlangsung dimana faktor yang menyebabkan kekalahan itu adalah para pemainnya sendiri khususnya dalam hal passing. Padahal dari pola permainan, setidaknya mereka sudah bermain lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Babak pertama pun berakhir dengan skor kaca mata.

Berdasarkan artikel dari sportstars.id, Indonesia berhasil unggul secara penguasaan bola yakni 55%, dan 45% sisanya untuk tuan rumah Afghanistan. Jumlah passing yang terjadi di kubu timnas ada sebesar 364 operan. Statistik ini merupakan angka selama pertandingan penuh. Penguasaan bola atas Afghanistan menjadi hal yang positif dalam pertandingan ini dimana mereka bisa lebih mengendalikan permainan. Sisanya adalah efektivitas yang pastinya harus dibenahi oleh timnas Indonesia.

memulai babak kedua, Indonesia kini tampil lebih menyerang, sementara Afghanistan bermain kembali mengandalkan serangan dari sayap dengan pola yang sama. Pertandingan berjalan cukup seimbang dimana kedua tim sama - sama mengancam satu sama lain. Jika Indonesia bermain dengan kombinasi bola - bola pendek di sayap, maka Afghanistan bermain dengan direct dan crossing dari lini sayap.

Sepanjang pertandingan,  Elkan Baggot adalah pemain yang paling apik bagi kubu timnas Indonesia. Bek tengah bertinggi 190 cm ini melakukan passing sebanyak 41 buah. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang laga persahabatan ini. Pemain ini juga solid dalam menghalau umpan - umpan lawan serta membantu menjaga gawang timnas tetap aman. Ia banyak terlibat dalam proses membangun serangan dan seringkali menjadi sasaran operan temannya kala sedang ditekan.

Elkan Baggott. (Sumber: PSSI.org)
Elkan Baggott. (Sumber: PSSI.org)

Sayangnya Elkan tidak mampu bermain selama 90 menit penuh. pada menit ke 70, ia harus digantikan karena cidera oleh marcko merauje. Kehilangan Elkan merupakan sebuah pukulan yang cukup penting bagi timnas Indonesia. Pasalnya, setelah Elkan diganti, pertahanan Indonesia lebih rentan diserang dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun