Mohon tunggu...
Jason Jerico
Jason Jerico Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

I'm 19 years old. still learning how to make a good an articel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying

12 Juli 2020   00:05 Diperbarui: 12 Juli 2020   00:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lagi lagi berita yang sering sekali muncul adalah bully...bully...bully dan bully.

Entah mengapa hal ini sering sekali muncul seolah olah bully adalah sesuatu hal yang keren yang bisa di banggakan. Seiringnya perkembangan zaman, semakin banyak dan mudahnya pula bully dapat ditemukan dan dilakukan. Banyak sekali kasus kasus yang ditemukan melalui media media social. Entah dalam bentuk video, bukti percakapakan (Screen shot) hinaan dari seseorang yang diunggah dalam dunia maya.

Bahkan sekarang para orang dewasa pun melakukan hal ini, seolah olah hal ini adala hal yang pantas dilakukan terhadap orang lain atau hal ini pantas diterima oleh orang lain.

Faktanya 9 dari 10 orang menolak bila mereka mendapat perlakuan bully dari orang lain. Sebagaimana telah dilakukannya survey terhadap orang orang dilingkungan penulis. Tetapi tanpa disadari banyak dari mereka melakukan bully terhadap orang disekitar mereka, entah dengan sengaja maupun tidak sengaja. Mereka memperlakukan dengan perilaku yang tidak pantas dengan alasan yang sepele. Seperti " karena mereka begini atau mereka begitu".

Dan juga banyak sekali oknum-oknum yang melakukan Tindakan bully dengan tameng " ini hanya sebuah candaan" atau "tidak bermaksud seperti itu" tetapi hal itu terus menerus dilakukan berulang.

Bully atau perudungan atau Tindakan intimidasi memili pengaruh bagi korban, meski memiliki dampak yang berbeda-beda tetapi pada umumnya terdapat perasaan yang muncul pada setiap orang yang mendapat perlakuaan ini, seperti;

  • Ada perasaan merasa bersalah
  • Merasa putus asa seolah tidak ada lagi jalan keluar
  • Merasa sendirian, seperti tidak ada yang membantu Anda
  • Timbulnya perasaan insecure (Kondisi dimana adanya perasaan cemas dan takut secara berlebihan)
  • Merasa tertekan dan ditolak oleh teman-teman Anda dan kelompok orang lain
  • Merasa tidak aman dan takut
  • Merasa bingung dan stres bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dan mengapa ini terjadi pada Anda
  • Merasa malu bahwa ini terjadi pada Anda

Berikut 5 bentuk bullying / perudungan yang sering tidak sadari, menurut merdeka.com

  • Mengirim pesan yang bersifat menyerang
  • Membuat postingan yang bernada mencela
  • Berkomentar kasar pada social media
  • Bergosip(membicarakan) keburukan orang lain
  • Mengucilkan seseorang

Terdapat 4 jenis Bully yang biasa terjadi

Biasanya perundungan fisik (Physical bullying) adalah salah satu dari jenis-jenis bullying yang paling mudah dikenali. Sering kali, yang menjadi korban akan menerima berbagai perlakuan fisik yang kasar.

  • Contoh ;
  • Memukul / menendang / mencubit
  • Meludah
  • Tersandung / mendorong
  • Mengambil atau menghancurkan barang-barang seseorang
  • Membuat gerakan tangan yang kasar atau kasar

Bullying verbal (Verbal bullying)mengatakan atau menulis hal-hal yang jahat. Bullying verbal meliputi:

  • Menggoda
  • Nama panggilan
  • Komentar seksual yang tidak pantas
  • Mengejek
  • Mengancam bisa membahayakan

Penindasan social (Social bullying) berupa pengucilan mungkin tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya. Anak pun jadi terisolasi dan terpaksa menyendiri. Anak juga akan kesulitan mencari teman, karena biasanya pelaku bullying punya pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.

  • Membiarkan seseorang keluar dengan sengaja
  • Memberitahu anak-anak lain untuk tidak berteman dengan seseorang
  • Menyebarkan rumor tentang seseorang
  • Memalukan seseorang di depan umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun