Mohon tunggu...
Jason Emmanuel
Jason Emmanuel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Surrender Is A Valid Option

Hanya Seorang Mahasiswa Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Makna Hari Raya Natal?

27 Oktober 2021   15:55 Diperbarui: 27 Oktober 2021   15:59 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                Hari Raya Natal yaitu salah satu hari untuk umat Kristen setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember. Hari Natal ini identik dengan pohon natal , santa claus dan salju jika di negara yang memiliki musim salju. Namun jika dilihat kembali musim salju ini berlangsung dari bulan Juni hingga September , sedangkan Hari Raya Natal sendiri berada di bulan Desember. 

Jadi , pada awalnya sejarah Natal ini mayoritas menceritakan Natal bersalju sepanjang 'Little Ice Age' pada tahun 1800 saat Amerika Utara pada bagian Utara dan Eropa selalu mengalami hujan salju yang sangat lebat dari seperti biasanya dan cuaca yang lebih dingin.Kemudian untuk Santa Claus itu sendiri awalnya berasal dari kisah satu orang yang bernama St. Nicholaus , Ia dikenal dengan kemurahan hatinya yang suka membantu orang lain dan juga merupakan tokoh yang dermawan.

Kemudian pohon natal yang sering menjadi simbol pada perayaan Hari Natal, pohon Natal itu sendiri merupakan pohon cemara biasa yang dihias tetapi memiliki arti. Arti dari pohon Natal ini menyimbolkan untuk kehidupan rohani kita selal bertumbuh dan menjadi saksi yang indah untuk orang lain.Namun pohon Natal tidak menjadi suatu kewajiban di gereja ataupun rumah karena hanya sebagai sebata simbolisme saja.

                       Awalnya Hari Natal bukan merupakan hari libur resmi , karena kebanyakan orang di AS atau Amerika Serikat merupakan orang Kristen saat itu lah hari di mana kebanyakan bisnis tutup dan hari yang paling banyak para pekerja dan beberapa karyawan diliburkan. Namun di masa sekarang seperti ini , perayaan Hari Natal sudah menjadi hal yang bisa dirayakan oleh siapa pun  meskipun orang -orang tersebut merupakan non-kristen.

Untuk contohnya kita bisa melihat di masa sekarang ini perayaan natal sudah menjadi hal yang biasa dirayakan , pada saat Hari Natal sudah dekat banyak dekorasi yang terpampang di mall untuk simbolisme sebagai perayaan Hari Natal. Dengan kata lain siapapun orang orang non Kristen sekarang ini bisa merayakan Hari Natal.Begitu juga dengan perayaan paskah meskipun tidak sebanyak hiasan terpampang di mall.

                Tetapi kembali lagi kita dapat meratapi bahwa dengan dipasangnya hiasan-hiasan natal di mall hanya merujuk ke toleransi untuk yang merayakan sekaligus ikut memeriahkan perayaan Hari Natal yang sebagai hari libur nasional di Indonesia , bukan bermaksud untuk menjadikan satu bangsa Indonesia menjadi umat Kristen tetapi lebih ke toleransi karena Indonesia merupakan negara yang tinggi toleransi.

Terlepas dari simbolisme dan perayaan yang sudah menjadi universal pada Hari Raya Natal , Natal merupakan hari dimana umat Kristen memperingati kelahiran Yesus Kristus sang juruselamat. Pada tanggal 25 Desember ini umat Kristen pergi ke gereja untuk beribadah sekaligus perayaan untuk kelahiran Yesus Kristus. Dengan kata lain , Natal merupakan momen spiritualitas umat Kristen meryakan Lahirnya Yesus yang menggambarkan kasih Tuhan bagi Dunia.

Dikatakan pada :

1 Yesaya 9:6 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita , seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahuNya , dan namaNya disebutkan orang : Penasihat Ajaib , Allah yang Perkasa , Bapa yang Kekal, Raja Damai"

                Berdasarkan ayat alkitab di atas kita bisa memaknai hari Raya Natal sebagai umat kristen dengan sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan karena kita selalu disibukkan dengan aktivitas sehari-hari hingga akhirnya perlahan lupa berbicara dengan Tuhan melalui doa.Kemudian kita juga bisa memaknai Hari Natal untuk tujuan rohani pribadi kita , maksudnya sendiri adalah kita kembali membangun rohani yang ada di dalam diri kita atau menumbuhkan kembali rohani tersebut. Dengan melayani di gereja juga bisa memudahkan kita membangun komunikasi dengan Tuhan dan menumbuhkan rohani di dalam diri kita yang sudah mulai menurun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun