Mohon tunggu...
Jasmine Nailufar Rachmah
Jasmine Nailufar Rachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Art, design, and journalism enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengurangi Food Waste sebagai Upaya Pemenuhan Ketahanan Pangan dalam Perspektif Islam

17 Januari 2022   18:15 Diperbarui: 17 Januari 2022   22:01 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan Pangan. Sumber Ilustrasi: Shuttershock.

Pangan merupakan hal mendasar yang diperlukan manusia dalam menjaga keberlangsungan hidupnya. Penyelenggaraan pangan yang higienis, beragam, bergizi optimal, halal, dan thayyib merupakan hal yang harus diperhatikan, terutama di tingkat rumah tangga, agar dapat menjamin ketahanan pangan yang kuat untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia.

Ketahanan pangan dalam pemenuhannya dapat diperhatikan dengan mengontrol stabilitas stok dan akses terhadap pangan, produktivitas dan pemanfaatan tanaman pangan, serta pola konsumsi pangan. Jika ketiga aspek tersebut terpenuhi, maka kita dapat menjamin stabilitas ketahanan pangan yang kuat. Namun, jika ketiga aspek tersebut tidak terpenuhi, maka stabilitas ketahanan pangan yang buruk dapat menjadi ancaman bagi kita.

Gizi yang seimbang juga perlu diperhatikan dalam pemenuhan ketahanan pangan. Kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh terhadap imunitas dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, asupan gizi yang cukup dalam proses pemenuhan stabilitas ketahanan pangan merupakan salah satu aspek penting untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia.

Allah SWT telah menyediakan sumber pangan yang beragam dan berlimpah di bumi. Manusia dapat mengolah pangan halal yang tersedia sesuai ketentuan-Nya dan menjahui yang haram. Beragam pangan tersedia dengan teknologi yang semakin canggih di era modern ini menghasilkan olahan pangan yang awet atau memiliki jangka waktu simpan yang lama.

Panjangnya jangka waktu simpan pangan dapat mempengaruhi tingginya angka sampah makanan atau food waste yang berujung mubadzir. Selain itu, prevalensi kesenjangan ketahanan pangan di masyarakat dapat semakin meningkat.

Terdapat kelompok masyarakat yang memiliki stabilitas ketahanan pangan yang buruk dan kelompok masyarakat yang memiliki stabilitas ketahanan pangan yang baik, tetapi tidak dapat memanfaatkannya dengan maksimal sehingga menimbulkan sampah makanan.

Islam mengajarkan umatnya untuk hidup hemat dan melarang berperilaku mubadzir atau melakukan kegiatan yang sia-sia. Hal tersebut berlaku pula dalam konsumsi pangan manusia sehari-hari, dimana umat muslim dianjurkan untuk mengonsumsi pangan secukupnya dan tidak menyisakannya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31 dengan terjemah:

“…makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Namun, jika kita sudah berusaha mengonsumsi pangan secukupnya dan tidak mubadzir, tetapi belum berhasil mengurangi sampah makanan, kita dapat membagikan pangan yang kita miliki kepada orang yang lebih membutuhkannya

Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu berbagi makanan. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa memberi makanan kepada orang yang kelaparan merupakan tindakan yang mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun