Mohon tunggu...
Joanne Jasmine Swanto
Joanne Jasmine Swanto Mohon Tunggu... Guru - koruptor

suka uang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Forum G20 sebagai Sarana Indonesia Mempercepat Transformasi Digital

14 November 2022   21:33 Diperbarui: 15 November 2022   11:33 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Group of Twenty atau G20 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar, dimana dalam berbagai pertemuannya selalu menghasilkan solusi dan rekomendasi bagi seluruh dunia. 

G20 mementingkan koordinasi kebijakan dalam segi perekonomian dan pembangunan. G20 mewakilkan kemampuan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 75% ekspor global dan 60% populasi global, serta 80% PDB dunia. 

Berlainan dari forum multilateral yang lain, G20 tidak mempunyai sekretariat tetap. Peran presidensi berubah setiap tahun dan dipegang oleh salah satu negara anggota. G20 beranggotakan 19 negara dan 1 kawasan, yaitu Amerika Serikat, Australia, Brasil, Prancis, Jerman, India, Turki, Italia, Jepang, Republik Korea, Republik Rakyat Tiongkok, Argentina, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Kanada, Afrika Selatan, Indonesia, Inggris, dan Uni Eropa.

G20 terbentuk pada tahun 1999 sebagai reaksi krisis ekonomi dunia yang terjadi pada tahun 1997 sampai 1998. G20 bermaksud untuk menguatkan dunia demi keluar dari krisis dan menciptakan kemajuan ekonomi global yang kompeten dan berkelanjutan. 

G20 semula adalah pertemuan antara Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan yang sekarang sudah bertumbuh dengan pembahasan di berbagai bidang pembangunan. Mulai tahun 2008, G20 mendatangkan Kepala Negara dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi.

Setelah beberapa waktu menjadi anggota G20, Indonesia untuk pertama kali memegang Presidensi G20. Periode Presidensi Indonesia dimulai sejak 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 dan berlangsung selama satu tahun. 

Serah terima kepemimpinan berlangsung pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Roma, Italia, pada tanggal 31 Oktober 2021 dari PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo. 

Indonesia sebagai Presidensi G20 membawa semangat pulih bersama dengan tema "Recover Together, Recover Stronger". Tema ini diangkat oleh Indonesia, menimbang dunia masih dalam tekanan akibat pandemi COVID-19 yang memerlukan suatu upaya bersama dan inklusif dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia. 

Untuk memperoleh tujuan tersebut, Presidensi Indonesia berpusat pada tiga sektor prioritas yang diharapkan menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu transformasi digital, penguatan arsitektur kesehatan global, dan transisi energi.

Sebagai salah satu solusi utama dalam menggerakkan perekonomian di kala pandemi dan telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, transformasi digital telah menjadi tuntutan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tidak hanya soal teknologi, melainkan juga memperhatikan unsur sosial seperti kultur dan masyarakat. 

Mewujudkan transformasi digital tidak dapat berjalan sendiri meskipun pelaku menginginkannya. Semua unsur yang ada perlu kolaborasi untuk mencapainya. Karena hal tersebut, Presidensi Indonesia akan berpusat untuk peningkatan kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy) demi memastikan transformasi digital yang inklusif dan dinikmati seluruh negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun