Hari Valentine adalah momen bagi sebagian besar orang untuk mengungkapkan rasa cinta, apresiasi, dan terima kasih kepada orang terdekat. Begitu juga bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi di President University yang memiliki keakraban layaknya teman bahkan keluarga dengan para dosen.
Hari Valentine tidak hanya bagi mereka yang memiliki pasangan. Ungkapan kasih sayang juga dapat ditujukan kepada keluarga, teman, atasan, bawahan, termasuk juga dosen dan mahasiswa. Keakraban antara dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi di President University menjadi alasan bagi mereka untuk bisa saling mengungkapkan rasa kasih sayang.
Tidak hanya dengan memberi coklat, bunga dan boneka, menyediakan waktu khusus untuk sekedar berbincang-bincang juga dapat menjadi cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Hal itulah yang dilakukan para mahasiswa Ilmu Komunikasi di President University bersama dosen mereka. Para dosen selalu menyediakan waktu khusus bagi para mahasiswa-nya untuk berdiskusi mengenai hal-hal akademik maupun non-akademik.
"Punya keakraban dan hubungan baik dengan dosen itu penting. Ilmu mereka bakal lebih tersalurkan kalau suasananya juga nyaman dan pembawaan kita asik," ujar Tasya mahasiswi Ilmu Komunikasi President University.
Kegiatan ini dilakukan tidak hanya untuk bersenang-senang. Dosen dan mahasiswa aktif maupun alumni, dapat saling bertukar ilmu baik di bidang akademik, non-akademik, maupun kehidupan. Bahkan, sudah menjadi hal yang lumrah bagi mahasiswa tingkat akhir melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, seperti di cafe dan restoran, dengan suasana yang tidak mengganggu proses bimbingan.
Tidak hanya pada hari Valentine, para mahasiswa tak segan-segan mengajak dosen untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan di hari-hari lainnya. Mulai dari kuliner, selfie, cover lagu, sampai membuat video TikTok bersama dosen. Hal ini juga membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang bagi seseorang yang berjiwa muda untuk berekspresi dan beraktifitas.
Keakraban dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi President University dapat dikatakan selayaknya teman dan keluarga. Namun, mereka tidak menghilangkan etika dalam bersikap selayaknya mahasiswa kepada dosen maupun sebaliknya. Hal tersebut dilakukan demi adanya keseimbangan antara eratnya tali persaudaraan dengan profesionalisme sebagai mahasiswa maupun dosen.
---
Content created by: Public Relation Students, Communication Studies, President University
Article Writer: Timothy Wijaya
Visual Designer: Natanael Aquila
Editor: Zefanya Ariella
