Mohon tunggu...
Jasa Ghostwriter
Jasa Ghostwriter Mohon Tunggu... -

Penulis Ghost Writer, Pembuatan Curriculum Vitae (CV), Surat Lamaran Pekerjaan, Resume, Penulisan Buku, Penulisan Artikel, Konsultan Komunikasi, http://www.jasaghostwriter.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Bukan Undangan Nikah!

16 Mei 2013   06:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:30 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Kesalahan Umum dalam Membuat Surat Lamaran) # 1

Saya sering ketawa bila melihat surat lamaran yang nyungsep di kantor – baik ketika masih kerja di instansi swasta maupun ketika saat ini. Gimana nggak ketawa, lha wong ngirim surat lamaran pekerjaan kok macem-macem rupanya, ada yang kayak ngirim surat ke pacarnya, ada yang nulis kayak resep dokter, ada yang melampirkan fotonya kayak mau ikut lomba foto model dan seterusnya. Dan yang paling banyak adalah menulis surat lamaran seperti nulis undangan nikah!

Undangan nikah?

Tahukan? Ya.. undangan nikah adalah sama untuk semua orang yang diundang. Bedanya Cuma pada nama dan alamat sang penerima undangan! Lainnya? Sekali lagi sama!

Lho emang nggak boleh nulis surat lamaran seperti itu?

Bukan nggak boleh! Tapi kesannya nggak serius dalam bahasa jawa dibilang nggak niat – ya nggak niat untuk cari kerja dan di terima!

Gampangnya begini, kalo kalian mau melamar sebagai petugas admnistrasi atau jadi seorang laboran lab komputer – kira-kira surat lamaran yang kalian buat akan sama dengan jika kalian melamar sebagai seorang petugas keamanan atau seorang wiraniaga?

Coba pikirkan apakah ada hubungan sertifikat yang difoto-kopi setumpuk dan semua isinya menjelaskan sebagai peserta seminar A, B can C, sedangkan seminar itu nggak ada kaitannya sama sekali dengan posisi pekerjaan yang kalian inginkan?

Itulah yang saya maksud dengan surat lamaran pekerjaan seperti undangan nikah. Bahkan saya pernah melihat ada yang parah – dimana rupanya sang pengirim lamaran sudah punya file (berkas) surat lamaran itu dalam komputer sehingga setiap saat dibutuhkan tinggal ngr-print, tetapi sialnya dia lupa mengubah alamat tujuannya, akhirnya nggak nyambung antara alamat yang di amplop dan yang ada dalam surat, udah gitu tanggalnya kedaluarsa lagi! Gawat!

Nah, kali ini saya ingin memberikan beberapa kesalan umum yang menurut saya seharusnya tidak terjadi dalam membuat surat lamara keja (berdasarkan pengamatan saya selama kerja dan hasil riset di beberapa situs tentang job hunting).

1. Ditulis Tangan!

Sekarang sudah jamannya komputer, dimana menulis surat lamaran kerja akan lebih indah dan rapi jika ditulis menggunakan komputer, jadi mengapa kalian harus mempersulit diri dengan menulis memakai tangan? Pengalaman saya menulis surat lamaran dengan tangan… subhanallah lebih susah dibanding dengan mengetik di komputer, apalagi tulisan saya jeleknya minta ampun, maka saya harus berkali-kali mengganti kertas agar surat saya terlihat rapi! Dan itu saya lakukan semalaman! Nah, oleh karena itu tinggalkan hal yang menyiksa kalian, kecuali dalam pengumumannya kalian diminta untuk menulis dengan tangan, ya terpaksa lakukan itu.

2. Lay-out acak-acakan.

Oke, memang sudah ditulis dengan komputer. Tetapi yang harus kalian ingat juga adalah, tulisan kalian harus “eye-catching” artinya begitu dibuka dari amplop sudah menarik perhatian orang untuk membaca isinya. Tentu kalian tidak harus menulisnya dengan banyak warna, tetapi cukup dengan memberikan tata-letak yang baik, seperti mana yang seharusnya menggunakan huruf besar, miring, tebal, batas margin kanan dan kiri halaman yang seimbang, header-footer jika memang diperlukan. Memang ada juga yang menulis surat lamaran pakai program dekstop publishing kayak pagemaker atau corel draw.. nggak apa-apa… kalo memang kalian mengirim lamaran ke percetakan atau penerbit mungkin itu bisa dijadikan selling poin (nilai jual tersendiri)

3. Melampirkan semua sertifikat!

Wah… ini juga hal yang bikin geli. Saya pernah membuka sebendel surat lamaran kerja yang isinya kumpulan foto kopi sertifikat keikut sertaan dalam berbagai macam seminar. Padahal recruiter (calon pengguna jasa dan tenaga kita) itu bisa saja justru tidak tertarik untuk membaca semua sertifikat itu. Alasannya sederhana.. karena hal itu menunjukkan bahwa kalian bukan calon (kandidat) yang spesial. Kok bisa? Ya.. orang yang spesial.. adalah orang yang cukup percaya diri dengan melampirka data-data pendukung yang memang pantas dan layak di lampirkan sesuai dengan posisi pekerjaan yang di inginkan. Oleh karena itu pastikan dulu posisi yang kalian lamar dan kemampuan dan keahlian serta pengalaman apa saja yang kira-kira ada hubungannya dengan posisi itu.. nah jadi nggak ada hubungannya sertifikat sebagai peserta lomba karakoke dengan posisi sebagai tenaga laboran !

4. Banyak Salah Tulis.

Kesalahan tulis dalam surat lamaran mengindikasikan beberapa hal: Tidak serius. Bagaimana orang akan menilai kalian serius, jika untuk membetulkan beberapa kesalahan dalam surat lamaran kalian saja tidak mau – apalagi kalau kesalahannya fatal misalnya: menuliskan tujuan surat lamaran yang seharusnya untuk perusahaan B, tetapi salah atau lupa mengganti alamat tujuannya, sehingga masih alamat tujuannya masih perusahaan A, wah pasti tidak akan dibaca deh!. Malas dan Ceroboh. Dari kesalahan itu orang akan menilai bahwa kalian adalah orang yang ceroboh dan tidak cermat dalam pekerjaan. Bagaimana bisa dikatakan cermat – lha wong untuk kepentingannya sendiri saja tidak peduli. Selain itu yang paling parah kalau orang menilai bahwa itu adalah indikasi dari kemalasan. Oleh karena itu pastikan untuk membaca ulang sebelum kalian mengirim surat lamaran. Sebab surat lamaran adalah kesan pertama kalian pada recriuter.

5. Banyak Tip-ex di sana-sini.

Oke kalian sudah membetulkan kesalahan-kesalahan pada surat lamaran, tetapi sayangnya kalian menghapusnya dengan tip-ex, dan menindihnya dengan tulisan baru. Wah jadi terlihat tidak indah dan rapi surat lamaran kalian. Oleh karena tulis ulang (jika harus memakai tulisan tangan) dan print ulang kalau kalian menggunakan program pengolah kata di komputer.

6. Membuat CV / Resume dari template.

Saya tidak tahu, apakah sekarang masih ada atau tidak. Yang jelas beberapa saat yang lalu saya mendapati bahwa ada toko buku ada yang menjual lembaran-lembaran format CV sehingga kalian bisa mengisinya dengan tulisan tangan kolom-kolom yang sudah disediakan dan parahnya ada saja pelamar kerja yang nekat menggunakan CV cetakan pabrik ini. Saran saya, jangan pernah sekali-kali menggunakan CV yang kalian beli di toko buku. Buat sendiri dengan menggunakan komputer agar tampilannya bisa kalian atur sebaik mungkin.

7. Menceritakan “Pengalaman Buruk” di tempat kerja yang Lama.

Mungkin kalian sudah punya pengalaman kerja di tempat lain – dan itu bagus dan bisa jadi nilai jual yang baik bagi kalian. Tetapi yang harus kalian ingat adalah bahwa kalian tidak perlu menjelaskan kekurangan (atau penyebab kalian mundur dari perusahan lama) apalagi sampai menjelek-jelekkan. Pertanyaan ini memang sering diajukan dalam wawancara kerja tetapi juga tidak menutup kemungkinan ada beberapa perusahaan yang meminta menuliskannya dalam surat lamaran atau CV/Resume kalian. So, be positive, begitu saran para pakar SDM. Artinya kalian tidak perlu melakukannya – apalagi dunia saat ini semakin sempit, bisa saja calon bos kalian mengenal pemilik perusahaan atau bos yang kalian kritik tersebut.

8. Mengirimkan Beberapa Surat Sekaligus.

Ya, sekali lagi surat lamaran kerja bukan undangan nikah. Seharusnya surat lamaran kerja untuk satu perusahaan harusnya berbeda dengan perusahaan lainnya. Jadi jangan pernah kalian membuat satu surat lamaran kerja tunggal dan hanya mengganti alamat tujuannya.. sungguh ini bukan cara yang baik untuk memasarkan diri kalian kepada perusahaan. Selain itu saat ini dengan adanya teknologi internet, beberapa perusahaan mengijinkan surat lamaran dikirim lewat email. Nah sekali lagi jangan mengirim satu surat lamaran kepada banyak perusahaan dalam email kalian, yaitu dengan cara me-CC atau BCC dalam email kalian.

9. Menggunakan Alamat Email dan Bahasa Gaul.

Saya yakin kalian tidak akan sembrono membuat surat lamaran dengan bahasa yang tidak standar, akan tetapi kalian mungkin melupakan hal kecil ketika menampilkan alamat email atau blog (yang memuat portofolio) kalian dengan bahasa gaul. Misalnya: cewekcakep@gmail.com atau calonorangterkenal@yahoo.com dan mempunyai alamat blog/situs/web pribadi seperti: http://aremania-cool.wordpress.com atau http://orangbeken.blospot.com . nah kalau sekarang kalian masih mempunyai alamat email/blog seperti itu maka segera buat yang baru – boleh saja email atau blog gratisan tetapi jangan sampe memakai nickname yang gaul.

10. Tidak Mencantumkan Posisi yang dilamar dengan Jelas.

Untuk beberapa kasus, misalnya kalian ingin magang di sebuah perusahan mungkin hal ini bisa. Tetapi ketika kalian melamar pekerjaan kalian sebaiknya mencantumkan posisi pekerjaan yang jelas. Oleh karena itu pastikan sebelumnya posisi apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Atau jika kalian mengetahui informasi tersebut dari “orang dalam” maka pastikan juga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun