Mohon tunggu...
Angel Sang Pemenang
Angel Sang Pemenang Mohon Tunggu... -

demokrasi telah mati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Solusi terhadap Kritik Andy Arief pada Prabowo

12 Oktober 2018   18:44 Diperbarui: 12 Oktober 2018   21:03 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Prabowo dinilai kurang aktif turun kebawah dibanding Sandiaga Uno. Ada benarnya tetapi ada yang tidak tepat juga. Karena kalau Baik Prabowo maupun Sandi melakukan hal yang identik tentu saja ini tidak akan efektif. Sebenarnya pembagian saat ini sudah benar, Sandiaga lebih menggarap akar rumput sehingga terlihat aktif di media sosial, tetapi Prabowo lebih ke positioning di tingkat elit, birokrasi dan hubungan luar negeri.

Positioning di tingkat formal yang menjadi lahan Prabowo memang tidak seviral apa yang dilakukan Sandiaga Uno. Karena memang kegiatan "resmi" harusnya di cover oleh media mainstream. Sayangnya media mainstream memang banyak dikuasai oleh kubu Jokowi sehingga terkesan tidak mau memberitakan aktivitas Pak Prabowo. Salah satunya adalah pertemuan Pak Prabowo dengan Duta besar Australia, hampir tidak ada media yang memberitakan walaupun ada di lini berita instagram Pak Prabowo.

Solusinya:

Bersifat resisten terhadap kritik Andy Arief tentu akan merugikan Pak Prabowo. Jadi lebih baik kritik tersebut dijadikan momentum evaluasi strategi kampanye Prabowo Sandi.

  1. New Prabowo: Branding New Prabowo akan efektif jika dilakukan secara agresif di kantong - kantong Jokowi, misalkan di Jawa Timur dan Jawa tengah. Ini cara efektif menarik media untuk mau tidak mau memberitakan aktivitas Pak Prabowo di kantong - kantong Jokowi. Pilpres adalah One Man One Vote. Jadi bagaimanapun menggarap populasi di Jawa adalah jaminan kemenangan. Jikapun ada yang berani menghadang capres kampanye di kantong Jokowi, anggap saja itu berkah dari penzoliman, anda akaan mendapat simpati jika tepat dalam mengelola konflik.

  2. Banyak yang tidak puas dengan Jokowi tetapi tidak bisa mengungkapkan, atau sulit mendefinisikan ketidak puasannya. Pak Prabowo harus fokus menolong mengungkapkan ketidak puasan itu. Misalnya: Katanya presidennya wong cilik, kok wong cilik tambah susah hidupnya. Uang untuk import beras harusnya dipakai untuk menolong petani lebih modern mengolah tanahnya. Sertifikat tanah harus menunggu presiden datang membagikan,apakah presiden pernah datang di kota anda? Pasti sebagian besar kota belum didatangi Jokowi. Begitu juga tenaga kerja. Intinya rakyat harus dibantu mengungkap ketidak puasannya.

  3. Membantu rakyat mengingat apa yang telah dilakukan Jokowi pada rakyat kecil. Masih ingat dulu tahun pertama Jokowi presiden? BBM langsung naik padahal saat itu harga minyak dunia turun. Sekarang saat harga minyak dunia naik tinggi Jokowi tidak berani naikkan harga BBM. Apakah anda mau begitu Pak Jokowi menang BBM dinaikkan tinggi lagi seperti tahun pertama dulu jadi presiden?

  4. Fokus pada topik yang mudah dipahami: Masalah ekonomi yang susah dipahami seperti utang luar negeri, Infrastruktur, Ekspor Import jangan diangkat sendirian. Rakyat kecil susah mengerti. Tapi langsung saja ambil konsekwensinya: Contohnya: Mengapa susah cari kerja? Karena utang negara ini makin banyak. Kita tidak bisa bebas, karena harus tunduk pada pemberi utang. Jalan toll siapa yang pakai? Apakah tiap hari bapak Ibu lewat toll (audience nya petani), pupuk jadi langka karena uang untuk membeli pupuk dipakai membangun jalan tol.

Empat poin diatas sebetulnya bisa lebih panjang dijabarkan karena ini hanya artikel ringan, silahkan tim kampanye Prabowo Sandi mendetailkan dan membuat program kampanye sesuai penjabarannya. Empat poin diatas tidak ada unsur fitnah atau hoax, tetapi hanya interprestasi dan elaborasi menjadi hal yang mudah dipahami rakyat kecil. Bukankah kampanye itu soal bicara dengan rakyat. 

Jadi jangan bicara yang terlalu sulit dipahami. Bantu rakyat mengungkapkan dan mendefinisikan keinginannya, dengarkan mereka dan jangan lupa siapkan solusinya.

REPETITION (Diulang - ulang)

Jangan terlalu banyak tema kampanye, fokus jadi pada 3 atau 4 issu dan diulang ulang, niscaya selama 6 bulan kedepan, rakyat akan mudah mencari alasan mengapa harus ganti presiden. Diulang ulang, jangan dengerin jika dikritik monoton, berpikir sederhana dan user friendly itu kunci kampanye yang efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun