Jika saat ini Rupiah dan ekonomi Indonesia terpuruk hal ini semata mata karena pemerintah tidak menghargai ulamanya. Ulama yang membawa suara kenabian dan kebenaran dianggap sebagai pihak yang bisa membuka borok penguasa.
Apakah kalimat diatas logika agama? atau logika mistis? Ya, tetapi lebih dari itu ini adalah logika universal. Logika mengenai transparansi, akuntabilitas dan kemerdekaan menyatakan pendapat. Ketika opini dan logika dihadapi dengan kekerasan dan senjata, maka publik akan berkata bahwa pelaku kekerasan ada pada pihak yang salah dan sedang menyembunyikan kebusukan.
Ustaz somad adalah ustaz dengan jumlah follower 4,3 juta, tentu bukan angka yang kecil karena hampir pasti follower beliau tahu pasti nilai nilai kebenaran Ustaz Somad. Artinya beliau di follow karena logika, opini dan nilai nilai Agamanya. Ini jelas beda dengan artis yang difollow hanya sekedar cantik atau terkenal, beda juga dengan follower Pak Jokowi yang sebagian adalah institusi pemerintah, pejabat, bumn, partai. Tentu follower plat merah ini sifatnya lebih artisfisial atau sementara, jika tidak lagi jadi presiden pasti jumlahnya drop, kecuali beli follower supaya tidak terlalu kelihatan drop.
Apakah para penolak itu berpikir Ustaz Somad akan bertauziah di Gereja, Kelenteng atau Wihara? Tentu saja Ustaz Somad berencana bertauziah didepan jamaahnya, jadi tidak ada Islamisasi apalagi memaksa umat lain dalam acara tersebut.Â
Ini sebetulnya paradok dengan apa yang dilakukan para pendeta secara demonstratif di tempat umum melakukan acara kolosal mulai dari bagi bagi sembako sampai konser musik dan "mujizat" serta di jaga aparat. Jelas bahwa acara demonstratif tersebut berbau iklan dengan segala macam trik untuk menyedot umat agama lain.
Bicara Politik
Apakah Ustaz Somad berbicara politik? Silahkan lihat di Youtube beliau, bahkan keluarga Pak Jokowi pernah berusaha mengajaknya bagi bagi sembako bersama dan ditolak oleh Sang Ustaz. Artinya Beliau adalah ustad yang tidak terbeli dan tidak silau oleh uang.Â
Memberi tauziah pada jamaah tentu tidak bisa langsung dianggap berpolitik praktis. Bukankah tugas Ustaz atau Guru memang untuk memberi pencerahan, kenapa penguasa takut sama jamaah yang tercerahkan?
Bukankah idiom "rakyat sudah cerdas" begitu familiar di telinga kita. Apakah kita berpikir 4,3 juta follower Ustaz ini bukan orang cerdas. Silahkan di cek, diantara follower tersebut tidak sedikit yang merupakan rektor PTN terkenal, profesor dan para cerdik pandai.
Jaman Berubah, Penguasa Berubah