Mohon tunggu...
Angel Sang Pemenang
Angel Sang Pemenang Mohon Tunggu... -

demokrasi telah mati

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pencurian Pulsa Masih Marak di Operator Kita

22 Agustus 2018   04:49 Diperbarui: 22 Agustus 2018   05:10 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun lalu, kasus pemotongan pulsa tanpa pelanggan merasa pernah mendaftar layanan RBT dan SMS marak, mengapa sekarang tumbuh lagi?

Saya benar - benar jengkel dengan layanan yang mencuri pulsa saya secara diam diam.

Kronologi:

Sebenarnya nomer HP ini sudah lama tidak pernah saya isi pulsa sekitar dua bulan, karena saya selalu menggunakan koneksi internet via WIFI. Berhubung sudah hampir habis masa tenggang, supaya tidak hangus saya isi pulsa. Ternyata dalam sekejap sisa pulsa saya tinggal 2ribu Rupiah. Setelah saya baca SMS ternyata ada layanan RBT dan SMS. Selama ini saya tidak pernah beli RBT, la buat apa kan HP sekarang cukup WA lewat internet, siapa juga mau telpun via operator? begitu juga dengan SMS, hari gini siapa mau langganan SMS?

Sudah sekitar 2 bulan ga ada pulsa:

HP ini sudah 2 bulan ga pernah diisi pulsa, bagaimana mungkin (jika 1 bulan dianggap 1 periode langganan RBT dan SMS), begitu nomer di isi pulsa tiba tiba ada RBT dan SMS aktif? Apalagi seperti yang saya bilang saya tidak pernah merasa mendaftar RBT dan SMS.

Praktek Pencurian Pulsa Menyasar Orang Miskin

Praktek pencurian ini jelas banyak menyasar orang miskin sebagai korbannya. Mereka masih memakai HP jadul, tidak ada internet otomatis menelpun dan SMS menggunakan pulsa. Masalah menjadi rumit karena harus ada sisa pulsa supaya telpun tanpa internet tersebut busa digunakan. Bagaimana jika sisa pulsa tanpa sadar habis dimakan RBT, SMS atau layanan layanan yang ga jelas dan aktif tanpa mendaftar?

Walaupun ada tulisan bagaimana cara berhenti untuk layanan itu. Ini jelas tidak fair. Bagaimana mungkin pulsa kita dipotong tanpa permisi? Apa bedanya dengan pencurian? Sekarang ini pelanggan sudah dibuat ribet dengan register yang rumit, tetapi regulator dan pemerintah bisanya cuma menuntut ini itu, tetapi tidak melindungi kepentingan pengguna telpun selular. Jika regulator TIDAK TAHU praktek pencurian seperti ini mending semua pegawai sampai menteri nya dipecat saja. Buat apa dibayar mahal, menuntut ini itu, tapi praktek pencurian didepan mata tidak tahu. Kalau orang awam seperti saya saja tahu ada pencurian, trus regulator tidak tahu, buat apa habiskan uang pajak untuk menggaji orang tidur?

Balikin pulsa saya, balikin pulsa orang se Indonesia! Mungkin secara rupiah nilai pulsa saya yang dicuri tidak seberapa, Tapi kalau dikalikan puluhan juta pelanggan per bulan? Tiap bulan bisa buat beli 1 buah ferari dengan mengharapkan sisa pulsa orang bisa dicuri. Anda mau? Silahkan komen di bawah ini, lupakan sejenak soal tagar demi orang miskin Indonesia yang pakai HP Jadul yang pulsanya dicuri operator atau apalah. Mungkin mereka tidak mengatasnamakan operator untuk bisnis busuk seperti ini. Tapi jika operator tidak tahu menahu? Bukan kah layak disebut sekongkol?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun