Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 52

30 Agustus 2025   18:07 Diperbarui: 6 September 2025   15:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Bagaimana kesan kamu kepada Widura dan Ratri saat ini?" tanya Ki Rana setelah Bondalika selesai bercerita.

"Anak itu berani dan baik hati, Ki."

"Apa kamu masih ingat? Bagaimana sikapmu kepada mereka saat baru bertemu pertama kali?"

Bondalika melayangkan ingatannya. Ketika pertama kali bertemu Widura dan Ratri sikapnya sombong dan meremehkan. Saat berburu bersama di hutan, dirinya yang berlagak kuat dan berani ternyata ketakutan saat bertemu anjing hutan.

"Bagaimana?" Ki Rana bertanya kembali.

"Iya, Ki. Sikap saya tidak baik."

"Untunglah kamu sudah mengubah sikapmu kepada mereka sebelumnya. Bagaimana jika kamu tetap bertahan dengan sikapmu hingga membuat mereka membenci kamu. Lalu mereka jadi masa bodoh dengan urusan ini. Coba renungkan, apa yang bakal terjadi?"

Bondalika mengambil napas panjang. Ia tidak berani membayangkan bila itu terjadi sebaliknya.

"Saya tidak berani membayangkannya, Ki."

"Sampai di sini, apakah kamu bisa menyimpulkan sesuatu?"

Bondalika sejenak berpikir sebelum berkata, "Saya harus bersikap baik dengan Widura karena ia sudah banyak menolong saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun