Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Potret III

31 Maret 2020   13:06 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : sky-sylph on tumblr

Terlalu dini untuk bicarakan cinta

Hari ini masih, 

benci ikut terbangun ketika Merah Muda membuka mata; kemudian berkembang rimbun di dalam hati.

Apakah Tuhan senang melihat hambanya membenci?

Tuhan tak pernah menjawab,
agar manusia memiliki hal paradoks untuk dicinta juga dibenci

Lelaki itu tak terlalu tampan, tak juga berkulit putih. Ia bernama Biru

Pernah ia berkunjung dengan martabak manis di tangannya,

Pernah ia datang dengan kejutan tiket konser band kesukaan Merah Muda,

Tapi tak pernah nyatakan cinta. . .

Pada bantal, Merah Muda tenggelamkan wajahnya

menghela napas berulang-ulang di sela tangisannya
ia tahu Biru tak pernah memilihnya
ia tahu Biru hanya menyukai Putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun