Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Imam Yahya Hendi] Sosok Nama "Melayu" di The Appeal of Conscience Foundation

31 Mei 2013   12:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:45 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_257051" align="aligncenter" width="475" caption="The ACF"][/caption]

Rabbi Arthur Schneier, lahir di Wina, Austria, 20 Maret 1930; ia mengalami masa-masa penindasan Holocaust di Austria, selama Peran Dunia II; 1947, Arthur Schneier pindah ke USA. Pada tahun ahun 1965, Arthur Schneier mendirikan Appeal of Conscience Foundation, dalam rangka adanya kebebasan beragama dan penegakan HAM; menurut Arthur, kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia adalah nilai-nilai fundamental yang memberikan negara di dunia harapan terbaik mereka bagi perdamaian, keamanan dan kemakmuran bersama. Dalam rangka mencapai tujuan itu, Appeal Foundation, tersebut, berupaya membangun kerja sama dengan para pemimpin bisnis, tokoh agama, politisi, dan pemimpin negara agar mereka mempromosikan perdamaian, toleransi dan meniadakan konflik etnis, [lengkapnya ada di Appeal Of Conscience].

Coba perhatikan, siapa-siapa yang ada di balik The Appeal Of Conscience Foundation tersebut; dari list nama-nama itu, terselib nama Imam Yahya Hendi [lhat tanda biru]. [caption id="attachment_257052" align="aligncenter" width="500" caption="The ACF"]

136997506375148660
136997506375148660
[/caption] Siapa gerangan dia!? dari namanya, orang bisa terka bahwa ia mungkin berasal dari Malasya atau pun Indonesia; dan ia termasuk orang cukup penting di The ACF.

Yahya Hendi (sebelum plus Imam di depan namanya) adalah seorang mahasiswa Post Graduate, PhD kajian Islam di Georgetown University; Universitas yang didirikan oleh/dan milik Gereja Katolik di Washington, DC.

Pihak Georgetown University, sejak 1999, mengangkat Yahya Hendi sebagai Rohaniawan Tugas Khusus (Chaplain) di Kampus Georgetown University. Chaplain adalah suatu jabatan khusus yang biasanya digunakan oleh Organisasi Kristen (Katolik dan Protestan), mereka adalah Pendeta/Romo/pastor yang ditempat pada Rumah Sakit, Universitas, ataupun Panti Asuhan; tugasnya adalah melayani - membina rohani di tempat tersebut.

Tentu saja, penunjukan dan pengangkatan Yahya Hendi sebagai Rohaniawan Muslim untuk Komunitas Muslim di Georgetown University (milik Gereja Katolik), merupakan suatu penghormatan dan jabatan pelayanan (ke/pada) umat. Umatnya adalah Komunitas Muslim (mahasiwa, karyawan, dosen) di Georgetown University; sehingga Yahya Hendi bukan disebut sebagai Chaplain (karena ini sebutan untuk Pastor dan Pendeta), maka ia disebut sebagai Imam Yahya Hendi. Sejak itu, sekiatar akhir 1999. Yahya Hendi, sampi sekarang dikenal sebagai Imam Yahya Hendi dari Georgetown University, Washington, DC.

Lalu, dari mana asalnya Imam Yahya Hendi!? ternyata ia bukan dari Indonesia, Malasya, atau pun keturuan imigran kedua negara itu di USA.  Imam Yahya Hendi, adalah seorang muslim, Cendikiawan (tentang agama) Islam yang beragama Islam, berasal Yordania. [caption id="attachment_257077" align="aligncenter" width="500" caption="imamyahyahendi.com/"]

13699771741605191867
13699771741605191867
[/caption] Dalam perkembangan kemudian, Imam Yahya Hendi, selalu tampil sebagai salah tokoh dan nara sumber perdamaian antara Yahudi, Kristen, dan Muslim, dan lain sebagainya; banyak tulisan, ceramah, ataupu karya ilmiahnya menjadi acuan dalam dialog antar iman - lintas agama serta kepercayaan.

Dalam aktivitas memperkenalkan Islam yang damai tersebut, kadang ia tak luput dari penolakan; Imam Yahya Hendi pun dituding sebagai Ulama Liberal, yang telah dirasuk oleh bara. Walau seperti itu, Imam tak mundur, ia tetap bersuara tentang keseteraan dan persanaan agama-agama. Misalnya, dengan tanpa lelah, Iman Yahya Hendi menjelaskan tentang Hukum Islam, yang secara konsisten mengutuk terorisme dan ekstremisme dalam segala bentuk dan dalam semua keadaan; termasuk mengutuk ekstremisme religius dan penggunaan kekerasan terhadap orang tak berdosa. Juga menurut Imam Yahya Hendi, dalam Islam menolak dengan tegas berbagai isue kekerasan terhadap perempuan.

Imam Yahya Hendi pun, perna menyerukan, " ... sesama Yahudi dan Muslim untuk bergabung dengan orang Kristen peduli untuk melampaui siklus kematian dan kehancuran. Yahudi dan Muslim harus menjadi sekutu rohani, bukan musuh, ..."

Selanjutnya jika anda mau tahu dan mengenal siapa sosok Imam Yahya Hendi, maka monggo klik http://www.imamyahyahendi.com/.

1369974991470319729
1369974991470319729

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun