Kongres Bahasa Indonesia V diselengarakan pada tanggal 28 Oktober-3 November 1988 yang dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara di Jakarta. Ini termasuk Kongres yang terbesar dengan dihadiri oleh kira-kira 700 pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara, dan diikuti oleh peserta tamu dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ini disetai dengan  dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada seluruh pecinta bahsa yang ada dinusantara. Yakni berupa (1) Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan (3) buku--buku Bahan penyuluhan bahasa indonesia.
Kongres Bahasa Indonesia VI pada tanggal 28 Oktober-2 November 1993 di Jakarta. Terdapat pameran yang menyajikan 385 juduk buku yang berkaitan dengan Kongres Bahasa Indonesia.
 Kongres Bahasa Indonesia VII pada tanggal 26-30 Oktober 1998 di Jakarta.
Kongres Bahasa Indonesia IV pada tanggal 14-17 Oktober 2003 di Jakarta. Merupakan kongres yang terbesar yang pernah diselenggarkan.
Kongres Bahasa Indonesia tahun 2008. Dalam rangka peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa.
Kongres Bahasa Indonesia IV pada tanggal 28-31 Oktober 2013 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Yang dihadiri oleh 1.168 peserta dari seluruh Indonesia. Dan dari luar negeri antara lain dari Jepang, Brunei, Rusia, Pakistan, Jerman, Belgia, Singapura, Malaysia, China, Italia, dan Timor Leste.
C. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.
Bahasa  Indonesia sebagai  Bahasa Nasional.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai:
Lambang kebanggan nasional.
Adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional  yang dapat menyatukan berbagai berbagai suku bangsa  merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Atas rasa kebanggaan inilah bahasa Indonesia harus dipelihara dan dikembangkan, karena tidak semua bangsa di dunia ini mempunyai sebuah bahasa nasional yang harus dijunjung tinggi.