Mohon tunggu...
Janu Muhammad
Janu Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Blogger di www.janumuhammad.id sejak 2012. Minat di pendidikan, keluarga, kepemudaan, kewirausahaan sosial, dan lingkungan. Pernah belajar di Inggris, Belanda, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Menerima apresiasi : Urban Innovation Challenge 2021 by UNDP Accelerator Labs, Paragon Innovation Award 2021, Juara 1 Lomba Blog DINKOPUKM DIY, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia 2020, dll. Ingin kolaborasi? DM instagram @janu_muhammad atau email janu.muhammad2@gmail.com ya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ambisi Indonesia dan Aksi Mendukung Net-Zero Emissions

10 Oktober 2021   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2021   08:12 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan Net-Zero Emissions (sumber: freepik.com)

Setiap kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil selalu meninggalkan jejak emisi karbon. Untuk perjalanan yang tidak sampai 500 m dapat ditempuh dengan jalan kaki. Sepeda juga dapat menjadi alternatif transportasi ramah lingkungan. Terakhir, menggunakan kendaraan listrik berbahan bakar energi terbarukan dapat diupayakan di masa depan.

Bersepeda, salah satu alternatif efisiensi energi fosil (sumber: dokumen pribadi)
Bersepeda, salah satu alternatif efisiensi energi fosil (sumber: dokumen pribadi)

Minimalkan penggunaan plastik untuk bumi yang makin berseri

Contoh nyata adalah dengan membawa tempat minum sendiri dan menghindari air minum kemasan. Bawa bekal sendiri dari rumah dengan tempat yang bisa dipakai berulang adalah cara efektif meminimalkan plastik kemasan makanan. Daripada banyak menggunakan sedotan plastic, sedotan berbahan stainless steel menjadi pilihan terbaik. Nah, jika mau belanja kebutuhan dapur, kita biasakan membawa tas belanja untuk menghindari kanting plastik. Praktis kan?

Memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos

Ini hal agak sulit namun bisa dilakukan secara bertahap. Apalagi, kalua di kampung seringa da pembakaran sampah. Untuk sampah organik bisa disendirikan dalam wadah khusus dan diolah jadi kompos. Untuk sampah anorganik dapat diserahkan ke pengepul atau diolah menjadi aneka hasta karya. Seperti yang dilakukan di Desa Sukunan, Sleman. Pengolahan sampah dilakukan secara terpadu. Manfaatnya tidak hanya dapat menyelamatkan lingkungan, tapi juga menambah pemasukan warga.

Belajar di Desa Sukunan, Sleman (sumber: dokumen pribadi)
Belajar di Desa Sukunan, Sleman (sumber: dokumen pribadi)

Paperless, kurangi penggunaan kertas

Di zaman yang serba teknologi ini, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan kertas. Jika ada dokumen atau berkas yang bisa dikirim secara online tanpa mencetaknya, maka itu lebih baik. Kalaupun perlu dengan kertas, bisa dicetak bolak-balik atau dengan kertas daur ulang.

Menanam pohon di sekitar tempat tinggal

Untuk menjaga keseimbangan lingkungan, mempercantik lingkungan rumah dengan menanam pohon adalah hal yang mengasyikkan. Kegiatan ini tidak hanya memberi ruang hijau, namun juga menanamkan nilai edukasi ramah lingkungan untuk anggota keluarga. Pohon-pohon yang menghasilkan buah, tanaman obat keluarga, sayuran ataupun berbagai Bungan dapat menghiasi sekitar rumah. Bagaimana jika pekarangan sempit? Pakailah konsep urban farming dengan model vertical garden yang menghemat tempat. Upaya ini juga mendukung ketahanan pangan keluarga, bukan begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun