Mohon tunggu...
Janu Muhammad
Janu Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Blogger di www.janumuhammad.id sejak 2012. Minat di pendidikan, keluarga, kepemudaan, kewirausahaan sosial, dan lingkungan. Pernah belajar di Inggris, Belanda, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Menerima apresiasi : Urban Innovation Challenge 2021 by UNDP Accelerator Labs, Paragon Innovation Award 2021, Juara 1 Lomba Blog DINKOPUKM DIY, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia 2020, dll. Ingin kolaborasi? DM instagram @janu_muhammad atau email janu.muhammad2@gmail.com ya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ambisi Indonesia dan Aksi Mendukung Net-Zero Emissions

10 Oktober 2021   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2021   08:12 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersepeda, salah satu alternatif efisiensi energi fosil (sumber: dokumen pribadi)

"Dampak perubahan iklim sangat nyata di hadapan kita. Covid-19 dan resesi global membuat tantangan semakin kompleks." (Presiden Joko Widodo, 2021)

Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga pemikiran saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual pada 22 April 2021. Pertama, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia sangat serius dalam pengendalian perubahan iklim dan mengajak dunia untuk melakukan berbagai aksi nyata. "To lead by example," ungkap Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo dalam Leaders Summit 2021 (sumber: youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dalam Leaders Summit 2021 (sumber: youtube Sekretariat Presiden)

Selanjutnya, ambisi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan mencapai ketahanan iklim adalah dengan memajukan pembangunan hijau. Saat ini, Indonesia sedang mempercepat pilot percontohan Net-Zero Emissions antara lain dengan rehabilitasi hutan mangrove seluas 620.000 hektar sampai 2024, terluas di dunia. Ketiga, kemitraan global perlu diperkuat untuk mencapai target Persetujuan Paris serta Net-Zero Emissions. Penguatan kerja sama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan juga menjadi topik utama saat Indonesia menjadi tuan rumah konferensi G20, pada tahun 2022 nanti.


Kontrasnya, berdasarkan hasil kajian Institute of Essential Services Reform (IESR) pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) 2021 yang merupakan pernyataan resmi Indonesia untuk komitmen penurutnan emisi karbon, tidak ada yang berubah pada target pengurangan emisi disbanding NDC 2015. Menurut IESR, belum ada sense of urgency dari dokumen tersebut untuk menjawab tantangan krisis iklim saat ini. Bahkan, PLTU batubara sebagai penghasil emisi tinggi masih dipilih sebagai sumber pembangkit listrik sampai tahun 2050. Dari sini, jelas bahwa ambisi perlu diiringi dengan aksi, baik dari level kebijakan ataupun program prioritas untuk masyarakat.

Tentu, untuk mencapai Net-Zero Emissions secara global tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, diperlukan aksi nyata secara masif untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ini. Berikut adalah beberapa aksi nyata masyarakat untuk mendukung Net-Zero Emissions.

Efisiensi penggunaan energi

Mayoritas listrik yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari energi fosil dan tidak dapat diperbaharui. Penghematan dan penggunaan energi secara efisien dapat dilakukan dengan mematikan lampu yang tidak digunakan, gunakan AC seperlunya saja, jangan tinggalkan peralatan elektronik dalam keadaan standby (cabut alat dari sumber listrik), manfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian.

Kurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun