Mohon tunggu...
R. Janah Bunda Savita
R. Janah Bunda Savita Mohon Tunggu... Guru - Kompasianer Brebes Community Jawa Tengah

Menulislah Pasti Bertambah Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Renungan Diri] Sering Buka dan Baca Medsos Kurang Baca Kitab

7 April 2020   14:10 Diperbarui: 8 April 2020   21:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maaf, artikel ini saya tulis bukan untuk menyalahkan siapapun atau pihak manapun. Ini renungan untuk saya pribadi yang saya tuangkan di sini. 

Sudah satu bulan ini saya aktif menulis kembali di kompasiana setelah hampir satu tahun berhenti. Bukannya tak punya ide tapi karna waktu itu ada masalah divalidasi yang tak kunjung selesai akhirnya saya pun malas untuk menulis.

Dorongan dari teman kompasianer Brebes menjadi salah satu penyemangat. Mereka berbondong-bondong mengirim artikel yang dibagi di WAG Kombes. Ada rasa bahagia tersendiri ketika artikel saya dibaca orang lain, apalagi kalau jadi pilihan. Kalau jadi artikel utama kayaknya masih jauh, cukup puas dengan pilihan.

Hampir setiap hari saya membuka link kompasiana dan media sosial lainnya. Entah berapa kali dal sehari, kalau dihitung mungkin lebih dari dua puluh kali. Sekedar membaca artikel dari teman yang lain atau bahkan menulis. Saya memang tak banyak menulis, minimal satu hari satu artikel buat saya sudah cukup.

Namun, kemarin saya letakkan hp persis di samping Al-qur'an. Dan hati bergetar,. Ada rasa miris dalam hati, karna yang saya ambil adalah hp untuk membuka kompasiana, bukan kitab suci itu. Saya duduk tergulai, saya lirik Al-qur'an dan hp saya. Di situlah saya menitikkan air mata.

Iya saya telah lalai. Akhir-akhir ini saya lebih sering membuka dan mambaca kompasiana serta berita online lainnya dibanding Al-qur'an. Saya merasa senang ketika berhasil menulis dan mengirimkan artikel saya. Saya usahakan 'one day one article'. Tapi saya merasa biasa saja ketika satu hari itu saya tidak membuka dan membaca kitab suci. 

Jangan kan 'one day one juz', one day one ayat' saja terlewatkan begitu saja. Saya sering menganggap sejak  punya anak saya susah menjalankan ibadah. Tapi ternyata itu pikiran yang SALAH. 

Memang setelah mempunyai anak kesibukan saya bertambah dan tidak sebebas semasa lajang. BUKAN salah anak saya, saya sendiri yang belum bisa membagi dan mengatur waktu. Tidak ada alasan untuk tidak membaca Al-qur'an, waktunya saja yang diganti. Semisal ketika anak tidur. 

Lalu apa yang dilakukan saat anak saya tidur? Iya memang betul saya mengerjakan rumah tangga lainnya, tapi yang juga sering saya lakukan adalah 'BERMAIN HP'. Bukan salah hp dan isi-isinya, bukan salah anak saya atau kerjaan rumah tangga lainnya. Tapi, KARNA SAYA SENDIRI.

Ini hanya sekedar pengingat untuk diri saya sendiri tak ada niat menghakimi pihak lain. Apapun agama dan kepercayaan anda, silahkan jalankan . Salam Toleransi Beragama

KBC-40

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun